Bank Dunia: RI Berpeluang Raih Investment Grade S&P
Bank Dunia menyatakan, Indonesia berpeluang meraih peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) dalam waktu dekat, seiring membaiknya fundamental ekonomi di dalam negeri. Perbaikan peringkat dari S&P akan semakin meningkatkan kepercayaan internasional terhadap perekonomian domestik.
"Kinerja investasi dan ekspor Indonesia terus membaik. Konsumsi domestik juga tetap terjaga. Ini yang antara lain menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,02% tahun lalu meski ekonomi global masih tertekan," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigue Chaves di Jakarta, Rabu (22/3).
Rodrigue Chaves mengungkapkan hal itu berkaitan dengan pertemuan perwakilan S&P dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, kemarin, untuk mendengar penjelasan pemerintah tentang perkembangan terkini ekonomi domestik. S&P juga akan mendengarkan presentasi gubernur Bank Indonesia (BI), menteri keuangan (menkeu), dan menteri perencanaan pembangunan nasional (PPN)/kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
S&P merupakan satu-satunya lembaga pemeringkat yang belum memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia. Lembaga pemeringkat lainnya, seperti Fitch Ratings, Moody’s Investor Service, Japan Credit Rating Agency (JCR), dan Rating & Investment (R&I) sudah memberikan peringkat layak investasi sejak beberapa tahun silam, meski pada level paling minimal.
Untuk memperoleh peringkat layak investasi, Indonesia hanya butuh kenaikan peringkat utang sebesar satu notch ke BBB-.
S&P saat ini hanya memberikan peringkat BB+ untuk peringkat surat utang jangka panjang dan B untuk surat utang jangka pendek, dengan prospek positif. S&P menekankan, jika kerangka fiskal yang disusun pemerintah mampu diiringi perbaikan performa melalui penurunan defisit anggaran dan jumlah pinjaman, tidak menutup kemungkinan peringkat Indonesia naik ke layak investasi pada pertengahan tahun ini.
Menurut Rodrigue Chaves, penguatan fundamental ekonomi Indonesia terjadi seiring terus bertumbuhnya perekonomian domestik. Kondisi itu didukung proyeksi pemulihan ekonomi global dan kenaikan harga komoditas.
"Ini patut diapresiasi. Kami meyakini analisis peringkat investasi yang dilakukan S&P terhadap Indonesia saat ini akan melihat hal itu (fundamental ekonomi yang kuat). Jadi, pemberian peringkat akan melihat fundamental ekonomi Indonesia," ujar dia. (lm/rw/az)
