Wall Street Variatif: Dow Catat Rekor Tertinggi, S&P 500 dan Nasdaq Tergelincir
Tuesday, February 13, 2024       04:36 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street variatif, Senin, dengan Nasdaq tergelincir pada sesi petang setelah sempat melampaui rekor penutupan tertinggi November 2021, sementara Dow menguat menjelang dua laporan inflasi Amerika Serikat pekan ini yang dapat mempengaruhi kebijakan Federal Reserve.
S&P 500 melemah tetapi masih berada tepat di atas level 5.000 poin yang dicapai pada sesi Jumat, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (12/2) atau Selasa (13/2) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 4,12 poin, atau 0,08%, menjadi 5.022,49 poin, sedangkan Nasdaq Composite Index kehilangan 42,74 poin, atau 0,27%, menjadi 15,947.92. Dow Jones Industrial Average menguat 135,76 poin, atau 0,35%, menjadi 38.807,45, rekor tertinggi sepanjang masa.
Sementara, indeks saham small-cap Russell 2000 melambung 1,9%.
Trader menantikan data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) periode Januari minggu ini untuk mengukur prospek penurunan suku bunga.
Pekan ini, pasar juga akan mendapatkan data produksi industri, penjualan ritel, dan sentimen konsumen Universitas Michigan.
"Laporan IHK (Selasa waktu setempat) akan menjadi data penting mengenai posisi inflasi dan hal ini akan mencerminkan kecepatan penurunan suku bunga the Fed," kata Michael Rosen, Chief Investment Officer Angeles Investments. "Tidak ada seorang pun yang mau membuat taruhan besar dengan cara apa pun."
Nasdaq kehilangan tenaga pada sesi petang setelah melesat di awal perdagangan melewati level penutupan tertinggi yang dicapai pada November 2021, dengan persentase poin intraday tertinggi harian sepanjang masa di 16.212,229.
"Angka inflasi yang sangat tinggi mungkin membuat beberapa investor sedikit gugup, tetapi selain itu the Fed akan mengambil sikap yang sama," kata Joe Saluzzi, analis Themis Trading.
Selama empat bulan terakhir, emiten megacap dengan paparan yang lebih besar terhadap kecerdasan buatan (AI) memimpin bull market di Wall Street ketika saham lain juga naik di tengah harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan prospek bisnis yang optimistis.
Selama sesi tersebut, Nvidia melampaui Amazon.com dalam kapitalisasi pasar, seiring euforia seputar AI yang melambungkan pabrikan chip tersebut menjadi perusahaan Amerika paling berharga keempat, namun mengakhiri hari di belakang raksasa ritel online itu. Nvidia mengakhiri hari dengan kenaikan 0,16%, sementara Amazon merosot 1,2%.
Dengan data terbaru yang mencerminkan perekonomian yang kuat, sejumlah petinggi bank sentral kurang menunjukkan keinginan untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih awal. Peluang terjadinya pemotongan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada pertemuan Mei turun menjadi 52,2%, dari 95% pada awal 2024, menurut FedWatch Tool CME Group.
Di antara penggerak lainnya, Diamondback Energy meroket 9,4%, membantu energi untuk memuncaki 11 sektor S&P 500. Diamondback mengumumkan kesepakatan senilai USD26 miliar untuk mengakuisisi produsen migas swasta terbesar di lembah Permian, Endeavour Energy Partners.
Joby Aviation melejit 6.4% setelah pabrikan pesawat bertenaga listrik itu menandatangani perjanjian untuk meluncurkan layanan taksi udara di Uni Emirat Arab pada awal 2026.
Di bursa Wall Street tercatat 11,14 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata pergerakan 11,72 miliar dalam 20 sesi terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nike Inc (2,59%)
-Goldman Sachs Group Inc (2,25%)
-3M Company (1,89%)
Saham berkinerja terburuk
-Salesforce Inc (-1,29%)
-Microsoft Corporation (-1,26%)
-Apple Inc (-0,90%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-VF Corporation (13,92%)
-Diamondback Energy Inc (9,38%)
-Mohawk Industries Inc (6,61%)
Saham berkinerja terburuk
-Motorola Solutions Inc (-3,20%)
-ServiceNow Inc (-3,19%)
-Monolithic Power Systems Inc (-2,98%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Beamr Imaging Ltd (371,56%)
-Renalytix AI (228,00%)
-Millennium Group International Holdings Ltd (201,94%)
Saham berkinerja terburuk
-AN2 Therapeutics Inc (-74,50%)
-Medavail Holdings Inc (-43,22%)
-TOP Financial Group Ltd (-40,63%).

Sumber : Admin