Trump Goyang The Fed, Dolar Dekati Level Terendah Multi-Tahun Versus Euro dan Franc
Tuesday, April 22, 2025       15:30 WIB

Ipotnews - Dolar AS menyentuh titik terendah baru terhadap yen dan bertahan di sekitar level terendah multi-tahun versus euro dan franc Swiss, Selasa, karena serangan Presiden Donald Trump pada Federal Reserve menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral.
Analis mengatakan dolar berada dalam kondisi yang sangat rapuh di tengah kekhawatiran pasar atas tarif pemerintah Amerika Serikat, yang dapat memicu perang dagang global, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Selasa (22/4).
Keraguan tentang independensi the Fed mengancam nilai dolar sebagai mata uang cadangan, dengan beberapa analis mencatat kemungkinan divestasi dari apa yang banyak dianggap sebagai paparan berlebihan terhadap aset Amerika.
Kerugian mata uang AS itu berakselerasi setelah Perdana Menteri Thailand mengatakan negosiasi perdagangan dengan Washington - yang dijadwalkan dimulai Rabu - akan ditunda.
Trump meningkatkan kritiknya terhadap Chairman Fed, Jerome Powell, Senin, menyebutnya sebagai "major loser" dan menuntut agar dia menurunkan suku bunga "SEKARANG" atau menghadapi risiko perlambatan ekonomi.
Jumat, penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan presiden dan timnya terus mempelajari apakah mereka dapat melengserkan Powell, sehari setelah Trump mengatakan pemecatannya "tidak akan datang cukup cepat".
Serangan Trump terjadi setelah Powell minggu lalu mengatakan bank sentral mampu bersabar dalam menilai cara menetapkan kebijakan, dan suku bunga tidak boleh diturunkan sampai lebih jelas bahwa tarif Amerika tidak akan memicu lonjakan inflasi.
"Skenario terburuk saat ini untuk greenback adalah Powell menyerah dan melakukan pemotongan suku bunga darurat, meski itu tetap merupakan peristiwa dengan probabilitas rendah," kata Francesco Pesole, analis ING.
"Mencopot Powell dari jabatannya atau pengunduran dirinya akan memiliki dampak pasar yang serupa."
Barclays menaikkan proyeksi euro/dolar menjadi USD1,15 berdasarkan penilaian pemecatan Chairman Fed sebagai peristiwa dengan kemungkinan kecil, tetapi berpendapat revisi lebih lanjut dapat segera diperlukan jika situasi meningkat.
Senin, Beijing menuduh Washington menyalahgunakan tarif dan memperingatkan negara lain agar tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan Amerika Serikat dengan merugikan China, yang meningkatkan perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Dolar turun 0,35% menjadi 140,40 yen, setelah jatuh di bawah level psikologis 140 untuk pertama kalinya sejak pertengahan September.
Greenback naik 0,18% menjadi 0,8103 franc Swiss, tidak jauh dari level terendah satu dekade 0,8042 yang dicapai pada sesi sebelumnya.
Euro turun 0,12% menjadi USD1,1498, setelah melonjak ke USD1,1573 pada sesi Senin untuk pertama kalinya sejak November 2021.
Mata uang tunggal itu melemah setelah pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa, Kamis, karena investor meningkatkan spekulasi pada penurunan suku bunga di masa mendatang, memperkirakan pelonggaran moneter sebesar 65 basis poin pada akhir tahun dari 55 bps sebelum pernyataan ECB.
Poundsterling naik 0,12% menjadi USD1,3390 setelah melonjak setingginya USD1,3421 untuk kali pertama sejak September.
Bahkan dolar Australia yang sensitif terhadap risiko melejit ke level puncak baru dalam empat bulan di USD0,64385.
"Mungkin diperlukan aksi jual lagi di pasar surat utang Amerika atau pasar ekuitas Wall Street untuk mendorong Presiden Trump menahan diri dari komentar seperti itu," kata Joseph Capurso, analis Commonwealth Bank of Australia, tentang ancaman terhadap independensi the Fed.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, secara umum stabil di posisi 98,33, setelah merosot serendahnya 97,923 pada sesi sebelumnya, level yang tidak terlihat sejak Maret 2022. (ef)

Sumber : Admin