Tingkat Produksi Diprediksi Lebih Rendah, Harga CPO Berjangka Terangkat
Thursday, March 13, 2025       13:14 WIB

Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia menguat, Kamis, didukung tingkat produksi yang lebih rendah, meski kekhawatiran yang terus berlanjut atas permintaan dari negara-negara importir utama membatasi kenaikan.
Harga minyak kelapa sawit acuan untuk kontrak pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melonjak 46 ringgit, atau 1,03%, menjadi 4.533 ringgit (USD1.023,71) per metrik ton pada jeda tengah hari, setelah anjlok 2,98% dalam tiga sesi terakhir, demikian laporan  Reuters,  di Kuala Lumpur, Kamis (13/3).
"Pasar minyak kelapa sawit tampaknya cukup tangguh meski terjadi aksi jual karena ketidakpastian pasar global atas tarif ketika produksi belum meningkat bahkan pada Maret, sementara permintaan masih menjadi perhatian," kata Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor.
"Bahkan jika produksi meningkat pada paruh kedua tahun ini, kemungkinan akan terjadi secara bertahap, tanpa lonjakan yang signifikan. Minggu depan dan seterusnya, Departemen Meteorologi Malaysia juga mengeluarkan peringatan bahwa hujan lebat akan turun, dan ini dapat terus mengganggu produksi."
Sementara, kontrak minyak kedelai (soyoil) Dalian yang paling aktif naik 0,76%, sedangkan kontrak minyak sawitnya menguat 0,64%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,19%.
Minyak sawit mengikuti harga minyak pesaingnya karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Harga minyak melorot setelah melambung pada penutupan Rabu didorong penarikan stok bensin Amerika yang lebih besar dari ekspektasi, karena pasar terbebani kekhawatiran ekonomi makro terhadap permintaan jangka pendek yang kuat.
Minyak mentah berjangka yang lebih lemah membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Ringgit, mata uang perdagangan kelapa sawit, melemah 0,05% terhadap dolar, membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. (ef)

Sumber : Admin