The Fed Diyakini Selesai Naikkan Suku Bunga, Dolar Jatuh ke Posisi Terendah Dua Bulan
Tuesday, November 21, 2023       03:56 WIB

Ipotnews - Indeks Dolar jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan, Senin, melanjutkan penurunan dari minggu sebelumnya, karena sebagian besar investor percaya Federal Reserve telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya, dan menantikan kapan bank sentral AS itu akan mulai menurunkan suku bunga.
Indeks Dolar (Indeks DXY) mencapai titik terendah di 103,37, level terlemah sejak 1 September, setelah anjlok hampir 2% pekan lalu, yang menandai persentase penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Juli, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (20/11) atau Selasa (21/11) pagi WIB.
Pasar mengesampingkan proyeksi kenaikan suku bunga tambahan, karena data terbaru Amerika Serikat menunjukkan perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi - namun tidak cukup untuk meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya resesi tajam.
Senin, indikator ekonomi Conference Board periode Oktober memperlihatkan penurunan sebesar 0,8%, sedikit di bawah perkiraan yang menyebutkan pelemahan 0,7% dan penurunan bulanan ke-19 berturut-turut.
Kalender ekonomi relatif sepi karena pekan kerja yang lebih singkat di Amerika dengan libur Hari Thanksgiving, Kamis.
Pasar sekarang mencoba untuk menentukan kapan the Fed akan mulai menurunkan suku bunga, dan saat ini memperkirakan peluang lebih besar dari 50% untuk melakukan pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Mei, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Pasar yakin, baik kredit, ekuitas, dan mata uang, bahwa the Fed telah selesai menaikkan suku bunga, namun the Fed tidak bersedia mengatakannya. Kita semua mengetahui hal ini, kita telah melihat hal ini sebelumnya, kita telah mendengarnya sebelumnya," kata Joseph Trevisani, analis FXStreet.com.
Komentar baru-baru ini dari beberapa pejabat the Fed tidak mengesampingkan kemungkinan diperlukannya kenaikan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.
Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, mengatakan inflasi kemungkinan akan tetap "keras kepala" dan memaksa bank sentral untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari yang diantisipasi investor saat ini.
Selain itu, risalah pertemuan terbaru the Fed dijadwalkan akan dirilis Selasa, dan investor bakal menganalisis komentar untuk mengetahui sinyal mengenai jalur kebijakan bank sentral.
Terhadap greenback yang lebih lemah, euro mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus di USD1,0952, sementara yen menguat ke posisi tertinggi enam setengah minggu di 148,09 per dolar. Terhadap yen, dolar terakhir diperdagangkan 148,36 yen, turun 0,84%.
Euro melesat di tengah ekspektasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang bergerak lebih lambat dibandingkan the Fed, dan akan mempertahankan siklus kenaikan suku bunga tetap utuh setelah the Fed selesai melakukannya.
Poundsterling diperdagangkan USD1,251, naik 0,36%, setelah mencapai level tertinggi dua bulan di USD1,2518 pada awal sesi. (ef)

Sumber : Admin