Terpukul Laporan Kinerja dan Pilpres AS, Bursa Ekuitas Eropa Catat Bulan Terburuk dalam Setahun
Friday, November 01, 2024       03:11 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa merosot lebih dari 1%, Kamis, mencatat penurunan bulanan tertajam dalam setahun, terseret laporan keuangan perusahaan yang suram dan karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kondisi ekonomi makro dan hasil pemilu Amerika Serikat.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup anjlok 1,2% atau 6,12 poin menjadi 505,39, jatuh ke level terendah sejak pertengahan Agustus, dengan sektor ritel memimpin penurunan pasar secara keseluruhan, melorot 4%, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Kamis (31/10) atau Jumat (1/11) dini hari WIB.
STOXX 600 mencatat penurunan bulanan 3,4%, dengan sektor teknologi dan real estat menanggung beban aksi jual pada Oktober.
Indeks CAC 40 Prancis paling merana secara bulanan di antara rekan-rekannya di kawasan. Pada akhir sesi Kamis, CAC menyusut 1,05% atau 77,99 poin menjadi 7.350,37, sementara DAX Jerman kehilangan 0,93% atau 179,80 poin jadi 19.077,54 dan FTSE 100 Inggris berkurang 0,61% atau 49,53 poin menjadi 8.110,10.
Pemilihan presiden AS yang menegangkan membuat investor tetap waspada. Potensi tarif yang lebih tinggi dan peningkatan anggaran pertahanan dapat memberikan pukulan bagi ekonomi Eropa yang sudah berjuang jika Donald Trump menang.
Beberapa kehati-hatian juga muncul setelah kenaikan inflasi zona euro yang lebih tinggi dari perkiraan pada Oktober dan ruang lingkup untuk peningkatan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, memperkuat alasan untuk berhati-hati dalam pelonggaran kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Ini menyusul pemotongan suku bunga sebesar 25 bp bulan lalu.
"(Data inflasi) ini, bersama dengan pembacaan PDB yang lebih baik dari perkiraan di seluruh blok tersebut, seharusnya cukup untuk menghilangkan risiko bahwa ECB memangkas suku bunga sebesar 50 bp pada Desember," kata Nick Rees, analis Monex Europe.
"Tekanan harga yang mendasarinya terus mereda, yang seharusnya cukup untuk melihat serangkaian pemotongan sebesar 25 bp selama pertemuan mendatang."
Laporan keuangan juga gagal menggairahkan investor, dengan industri seperti emiten brand luxury, pabrikan otomotif dan produsen bir--di antara lainnya--terpukul oleh permintaan China yang lesu.
Saham teknologi termasuk yang paling tertekan, dengan sentimen terhadap sektor tersebut semakin menurun setelah laporan triwulanan dari raksasa teknologi Amerika, Meta Platforms dan Microsoft.
Anheuser-Busch InBev, produsen bir terbesar, tersungkur 6% setelah melaporkan laba, pendapatan, dan volume kuartal ketiga di bawah perkiraan.
BNP Paribas ambles 4,2% karena kinerja kuartal ketiga dari divisi perbankan investasinya, penyangga modal yang lebih rendah dari perkiraan, dan penjualan yang lebih lemah dari perkiraan di Belgia mengecewakan investor.
Rubis tergelincir 10% setelah distributor produk cair Prancis itu memangkas prospek laba 2024, sementara grup telekomunikasi Swisscom turun 5% setelah pendapatan sembilan bulan yang lebih rendah.
Sementara itu, Societe Generale melambung 11% setelah bank Prancis itu mengalahkan perkiraan laba, dengan CEO Slawomir Krupa merombak tim manajemennya.
Perusahaan bioteknologi Belgia, Argenx, melesat 6% setelah laporan keuangan kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan.
Maersk melejit 7,8% karena tarif angkutan barang kuartal ketiga yang lebih tinggi dari perkiraan mengangkat divisi Ocean dan meningkatkan ekspektasi laba setahun penuh.
Perusahaan infrastruktur energi Prancis, Technip Energies, meroket 11% setelah menaikkan panduan pendapatan tahunannya. (ef)

Sumber : Admin