Tarif China Mulai Diberlakukan, Greenback Melesat; Aussie Ikuti Pelemahan Yuan
Tuesday, February 04, 2025       13:48 WIB

Ipotnews - Dolar menguat secara luas, Selasa, setelah tarif Amerika Serikat atas barang-barang China mulai berlaku, memicu pembalasan cepat dari Beijing dan mendorong aksi jual yuan dan dolar Australia.
Dolar Kanada dan peso Meksiko juga melemah meski sebelumnya mendapatkan penangguhan tarif dari Amerika. Euro menurun, dengan Uni Eropa juga menjadi sasaran tarif Washington, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Selasa (4/2).
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 10% atas impor dari China mulai Selasa pukul 12.01 WIB.
Beijing menanggapi dengan tarif yang akan mulai berlaku pada 10 Februari atas barang-barang Amerika, seperti mobil, peralatan pertanian, dan energi.
Hal itu memicu kembali kekhawatiran tentang perang dagang global yang meluas dan mungkin berlarut-larut, yang mereda dalam semalam setelah kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Ottawa dan Mexico City.
"Tidak seperti Kanada dan Meksiko, jelas lebih sulit bagi Amerika dan China untuk menyetujui apa yang dituntut Trump secara ekonomi dan politik," kata Gary Ng, ekonom Natixis.
"Optimisme pasar sebelumnya terhadap kesepakatan cepat masih tampak tidak pasti. Bahkan jika kedua negara dapat menyetujui beberapa masalah, ada kemungkinan tarif akan digunakan sebagai alat yang berulang, yang dapat menjadi sumber utama volatilitas pasar tahun ini."
Yuan China turun sekitar 0,3% menjadi 7,3213 per dolar pada perdagangan offshore, meski itu jauh dari rekor terendah yang dicapai semalam di 7,3765 yuan. Tidak ada perdagangan yuan resmi hingga Rabu, dengan pasar daratan masih tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.
Aussie, yang sering bertindak sebagai proksi likuid bagi yuan, menyusut 0,7% menjadi USD0,6186, tetapi itu jauh di atas posisi terendah Senin, yakni USD0,60886, level terlemah dalam hampir lima bulan.
Mata uang tersebut, bersama dengan loonie Kanada, peso Meksiko, dan euro, rebound tajam tadi malam setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka sepakat untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan Trump guna menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba, yang mengarah pada penangguhan tarif 25% selama 30 hari.
Loonie turun 0,4% menjadi 1,4485 terhadap dolar AS, Selasa siang, menyusul kebangkitan tajam dari level terendah 1,4792 pada sesi Senin, level terlemah sejak 2003.
Peso melemah sekitar 0,4% menjadi 20,4100 per dolar, tetapi jauh di atas level terendah hampir tiga tahun sesi sebelumnya di 21,1882.
"Sentimen risiko membaik secara signifikan setelah pengumuman di penghujung hari, tetapi kami memperingatkan bahwa kekhawatiran perdagangan dapat mulai membebani pasar lagi jika tidak ada tanda-tanda kemajuan yang nyata pada kesepakatan yang langgeng, akhir bulan ini," tulis analis TD Securities dalam sebuah catatan.
"Pelacakan kami terhadap ketidakpastian perdagangan meningkat, bukan menurun, yang menunjukkan pasar akan terus memperhitungkan premi risiko dalam valuta asing yang terkait dengan tema disrupsi ini."
TD memperkirakan "penurunan USD/CAD akan singkat dan dangkal", dan pasangan mata uang tersebut akan naik ke 1,50 pada akhir Maret, berdasarkan "cerita makro Kanada yang relatif lemah", serta ketidakpastian perdagangan.
Euro turun 0,4% menjadi USD1,0297, setelah pulih dari level terendah sejak November 2022 di USD1,0125 pada sesi Senin.
Poundsterling berkurang 0,4% menjadi USD1,24047, meski Trump menyebut bahwa Inggris mungkin terhindar dari tarif.
Dolar AS menguat 0,3% menjadi 155,24 yen. (ef)

Sumber : Admin