Stok Amerika Melambung, Minyak Berjangka Merosot Lebih dari 1%
Wednesday, May 08, 2024       14:35 WIB

Ipotnews - Harga minyak melorot, Rabu, karena data industri menunjukkan lonjakan stok minyak mentah dan bahan bakar di Amerika, sebuah tanda lemahnya permintaan, dan ekspektasi pasokan yang hati-hati muncul menjelang pertemuan kebijakan OPEC + bulan depan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 85 sen, atau 1,02%, menjadi USD82,31 per barel pada pukul 14.17 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Rabu (8/5).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 81 sen, atau 1,03%, menjadi USD77,57 per barel.
Kedua harga minyak acuan tersebut turun tipis pada sesi sebelumnya di tengah tanda-tanda meredanya pengetatan pasokan dan melemahnya permintaan minyak global dari laporan proyeksi EIA, Selasa.
Stok minyak mentah AS naik 509.000 barel dalam pekan yang berakhir hingga 3 Mei, kata sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute. Persediaan bensin dan sulingan juga meningkat, kata mereka.
"Angka API yang dirilis semalam cukup bearish karena penumpukan stok minyak mentah dan produk minyak... Kekhawatiran atas permintaan bensin AS yang lebih lemah dari biasanya dan penumpukan stok ini membebani RBOB Gasoline Crack," kata analis ING.
Data resmi pemerintah AS mengenai stok akan dirilis pada pukul 21.30 WIB. Analis yang disurvei  Reuters  memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,1 juta barel pada pekan lalu.
Ekspektasi hati-hati terhadap pemotongan pasokan dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya ( OPEC +) menjelang pertemuan kebijakan 1 Juni juga membebani pasar.
"Harga minyak berada di bawah tekanan lebih lanjut karena meningkatnya kebisingan seputar kebijakan produksi OPEC +," kata analis ING. "Ekspektasinya adalah anggota OPEC + akan memperpanjang pemotongan pasokan sukarela mereka hingga kuartal kedua tahun ini."
Sementara itu, harapan gencatan senjata di Gaza juga memberikan tekanan pada harga minyak dalam beberapa sesi terakhir, dengan beberapa analis mengatakan premi risiko minyak juga menurun.
"Penurunan harga minyak sejak serangan Iran dan Israel menunjukkan bahwa beberapa premi risiko harga kini menghilang," kata Bill Weatherburn, ekonom Capital Economics.
"Harga terus didukung oleh pemotongan produksi OPEC + tetapi kami menduga para anggota akan secara bertahap mengurangi pemotongan ini mulai Juli, sehingga mendorong harga minyak lebih rendah," tambahnya.
Amerika meyakini perundingan gencatan senjata di Gaza harus mampu menutup kesenjangan antara Israel dan Hamas. Direktur CIA, Bill Burns, akan melakukan perjalanan ke Israel, Rabu, untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada  Reuters.  (ef)

Sumber : Admin