Rupiah Menguat, Efek AS Tunda Tarif Pada Kanada dan Meksiko
Wednesday, February 05, 2025       12:32 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar masih menguat terbatas, akibat penundaan kenaikan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Kanada dan Meksiko.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (5/2) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.325 per dolar AS, menguat 26 poin atau 0,16% dibandingkan Selasa sore (4/2) dilevel Rp16.351 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa ketidakpastian global cenderung meningkat dalam beberapa hari terakhir.
"Terutama dimulai dari penandatanganan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu lalu (1/2) kepada barang impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk 10% terhadap impor dari Tiongkok," kata Rully dalam keterangan tertulis hari ini.
Namun sejak kemarin, kurs rupiah berbalik menguat setelah Trump kemudian menunda kenaikan tarif kepada Kanada dan Meksiko selama 30 hari. "Setelah meredanya tensi antara AS dengan Kanada dan Meksiko, Menteri Keuangan Tiongkok mengeluarkan pernyataan rencana pemberlakuan tarif 15% terhadap impor batu bara dan LNG dari AS mulai tanggal 10 Februari 2025," ujar Rully.
Rully melihat potensi peningkatan volatilitas pasar berlanjut, sehingga penguatan kurs rupiah tidak terlalu besar meski indeks dolar AS (DXY) cenderung melemah.
Investor asing dalam dua hari terakhir mencatatkan net sell secara akumulasi sebesar Rp465,3miliar di tengah rebound IHSG kemarin ke level 7.073,5, didorong oleh dan , masing-masing menguat 14% dan 5,7%.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.