Raksasa Asuransi Ini Bungkus Laba Rp 1,25 Triliun, Ada Potensi Sebar Dividen Gede
Monday, February 12, 2024       18:54 WIB

JAKARTA, Investor.id - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk () atau Tugu Insurance mencatatkan laba bersih Rp 1,25 triliun selama 2023, mengacu pada laporan keuangan bulanan induk. Kinerja keuangan diperkirakan masih cerah tahun 2024 dan bisa menyebar dividen besar untuk tahun buku 2023.
Jumlah itu naik 215% dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp 397 miliar. Hal itu ditopang oleh kinerja operasional maupun akibat adanya pendapatan lain-lain.
Pendapatan premi neto mencapai Rp 1,19 triliun pada 2023, setara pertumbuhan 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan underwriting tumbuh 11% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 1,17 triliun.
Hasil investasi induk juga tumbuh pesat sebesar 76% tahun 2023 menjadi Rp 392,5 miliar. Hasil underwriting maupun investasi mampu menggerek total pendapatan usaha mencapai Rp 1,14 triliun selama 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 959 miliar. Jumlah itu tumbuh 19% secara tahunan.
Dari sisi operasional, memang terjadi peningkatan beban usaha 12% secara tahunan menjadi Rp 577 miliar. Namun, pertumbuhan pendapatan membuat laba usaha perseroan menyentuh Rp 562,5 miliar, naik 27% dari tahun sebelumnya.
Selanjutnya, pendapatan lain-lain dari kasus hukum yang dimenangkan oleh atas Citibank Hong Kong sekitar Rp 800 miliar. Ini mampu mendongkrak laba bersih induk mencapai Rp 1,25 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis mengapresiasi kinerja sepanjang 2023, terutama dari sisi laba usaha yang tumbuh hingga dua digit. Meski tahun 2024 terdapat kemungkinan kecil pendapatan one off gain yang besar diperoleh lagi, hasil tersebut dapat direinvestasikan ke aset-aset produktif yang dapat mendorong pertumbuhan pendapatan investasi.
"Prospek di 2024 tetap cerah dengan optimalisasi yield investasi dari proceeds yang diperoleh atas one off gain income 2023, ditambah prospek pertumbuhan pendapatan serta upaya perusahaan untuk memacu efisiensi dari sisi operasional serta manajemen risiko yang prudent, " kata Azis dalam siaran pers, Senin (12/2/2024).
Tahun 2024, Azis memperkirakan peluang pertumbuhan pendapatan premi dan investasi serta laba usaha sebesar dua digit masih terbuka. Dalam jangka pendek, Azis menilai katalis positif yang berpotensi mengerek harga saham adalah keputusan pembagian dividen.
"Kita sudah melihat membagikan dividen yang besarannya setara dengan dividen-dividen tahun sebelumnya. Dengan laba bersih yang melesat tinggi serta, ada peluang Perseroan membagikan dividen jumbo. Ini akan menjadi pendorong re-rating harga sahamnya," tandas Azis.
Kiwoom Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham dengan target harga Rp 2.100 yang mengindikasikan adanya peluang upside sebesar 95% dibanding harga penutupan Jumat, 7 Februari 2024, Rp 1.075.

Sumber : investor.id
An error occurred.