Prospek Ekonomi Global Lebih Baik, Harga Komoditas Berpotensi Terdongkrak
Thursday, April 18, 2024       10:41 WIB

Ipotnews - Prospek ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya berpotensi untuk mendorong kenaikan harga-harga komoditas.Kemungkinan ini semakin besar mengingat sentimen geopolitik yang sedang terjadi saat ini antara Iran dengan Israel.
"Menurut pendapat kami, perbaikan proyeksi ekonomi global oleh IMF tersebut, terutama peningkatan proyeksi untuk Amerika Serikat, India, dan Jepang merupakan pertanda yang positif untuk prospek ekspor dari Indonesia. Ketiga negara tersebut merupakan destinasi ekspor utama dari Indonesia," kata Ekonom Senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4).
Rully menjelaskan IMF terlihat masih cukup optimis dengan prospek ekonomi global, dengan pertumbuhan yang tetap solid dan inflasi yang terus melambat. Pada laporan World Economic Outlook bulan April 2024, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2% (vs 3,1% pada proyeksi sebelumnya pada World Economic Outlook Januari 2024) dan akan tetap tumbuh 3,2% pada tahun 2025.
"Kami memandang bahwa hal ini merupakan suatu perkembangan yang positif, mengingat suku bunga di banyak negara, termasuk di negara besar, seperti AS, Eropa, dan Inggris saat ini sedang berada dalam level yang tergolong sangat tinggi, dan secara teori seharusnya berdampak kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi," jelas Rully.
Salah satu sumber pertumbuhan terbesar pada tahun 2024 dan 2025 adalah berasal dari AS. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini dan tahun 2025, masing-masing menjadi 2,7% dan 1,9% (vs. proyeksi sebelumnya 2,1% dan 1,7%). Sementara itu pertumbuhan di Eropa dan UK direvisi ke bawah.
Untuk negara berkembang, tidak ada perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini dan tahun depan, tetap pada 4,6% dan 4,1%. IMF cenderung lebih optimis terhadap pertumbuhan India tahun ini, proyeksi pertumbuhan India tahun ini dinaikkan menjadi 6,8% (vs 6,5% pada proyeksi sebelumnya).
"Sementara untuk Indonesia, IMF tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan tahun ini yang sebesar 5,0% dan menaikkan proyeksi pertumbuhan tahun depan menjadi 5,1% (vs proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,0%)," jelas Rully.
Sementara untuk Tiongkok, dengan tidak adanya penurunan proyeksi oleh IMF merupakan suatu pertanda baik, terlebih lagi dengan pertumbuhan PDB Tiongkok pada Q1 2024 yang lebih baik dari perkiraan, sebesar 5,3% YoY (vs 4,6% YoY consensus).
(Adhitya)

Sumber : admin