Dalam beberapa artikel perencanaan keuangan terakhir kita telah membahas: (1) Mengapa Kita Perlu Menyusun Rencana Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Plan), (2) Kesulitan-Kesulitan Dalam Menyusun Rencana Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Plan), (3) Bagaimana Anda Seharusnya Berpikir Tentang Perencanaan Pensiun dan (4) Pengawasan dan Penyesuaian Berkala Atas Rencana Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Plan) .
Rangkaian artikel-artikel di atas berbicara tentang rencana pendapatan pada masa pensiun ( retirement income plan ). Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang petunjuk bagaimana caranya Menyusun Rencana Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Plan ).
Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, setiap individu adalah unik sehingga menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun tidak dapat dibuat seragam untuk semua orang. Oleh karena itu, artikel ini hanya akan memberikan hanya petunjuk saja, berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan menuntun Anda untuk menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun yang cocok untuk diri Anda sendiri.
Menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun ( retirement income ) adalah langkah yang penting untuk mencapai keamanan finansial pada masa pensiun. Perencanaan pensiun tradisional hanya berfokus pada menabung dan berinvestasi Dana Pensiun pada waktu seorang karyawan masih bekerja. Tujuannya adalah mencapai jumlah Dana Pensiun yang sebesar-besarnya.
Akan tetapi, pada perencanaan pensiun yang lengkap, setelah selesainya masa menabung dan berinvestasi untuk mencapai pertumbuhan investasi yang setinggi-tingginya, akan ada periode lain di mana pensiunan akan menarik ( withdraw ) Dana Pensiun yang sudah dikumpulkannya untuk membiayai kehidupannya pada masa pensiun.
Perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ) penting dilakukan untuk menjamin bahwa pensiunan akan memiliki cukup pendapatan ( income ) selama masa pensiunnya, dan mendapatkan pikiran yang sejahtera karena semua urusan keuangan di masa pensiun telah berhasil dikelola. Rencana pendapatan pada masa pensiun untuk tiap orang akan berbeda-beda sesuai dengan tujuan pensiun orang tersebut.
Di bawah ini kami sajikan tujuh langkah petunjuk lengkap untuk menyusun perencanaan pendapatan pada masa pensiun. Petunjuk solusi atas pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan di bawah ini dapat Anda peroleh pada artikel-artikel yang sudah kami tulis sebelumnya.
1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai pada masa pensiun
Beberapa pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk membantu Anda menentukan tujuan yang ingin dicapai pada masa pensiun adalah:
- Pada usia berapa Anda ingin pensiun?
- Apakah Anda berencana untuk pensiun dini ( earle retirement ), ataukah Anda ingin tetap bekerja setelah pensiun?
- Jika Anda ingin tetap aktif bekerja setelah pensiun, apakah karena Anda sangat membutuhkan uang (penghasilan) pada masa pensiun?
- Berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk dapat hidup dengan nyaman pada masa pensiun?
- Apakah di masa pensiun Anda ingin banyak bepergian atau melakukan perjalanan?
- Apakah Anda punya keinginan yang belum tercapai untuk mengerjakan aktivitas lain pada masa pensiun?
Dengan memiliki pemahaman yang jernih akan tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada masa pensiun, Anda akan dapat menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun yang lebih realistis.
2. Evaluasi situasi keuanganmu saat ini
Sebelum Anda dapat Menyusun rencana pendapatanmu pada masa pensiun, Anda harus memahami terlebih dahulu kondisi keuangan saat ini:
- Berapakah perkiraan pendapatanmu pada saat pensiun nanti?
- Berapakah perkiraan biaya-biaya yang akan Anda keluarkan pada masa pensiun?
- Berapakah banyaknya hutang (kewajiban) yang masih Anda tanggung pada saat pensiun?
- Berapakah banyaknya harta (aset) yang Anda miliki pada saat pensiun?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda untuk menentukan berapa banyak uang yang dapat Anda simpan setiap bulan pada masa pensiun.
3. Buat anggaran (budget) pendapatan pada masa pensiun
Setelah memahami tentang tujuan pensiun Anda dan situasi keuangan saat ini, sekarang Anda telah siap untuk membuat anggaran ( budget ) pendapatan pada masa pensiun ( retirement income ). Pada dasarnya anggaran pendapatan pada masa pensiun ( retirement income ) harus dapat menutup biaya-biaya berikut ini: (1) Biaya tempat tinggal, (2) Biaya transportasi, (3) Biaya kebutuhan hidup sehari-hari, (4) Biaya perawatan Kesehatan, (5) Biaya pembayaran utilitas ( PDAM , PLN, internet, dll), dan (6) Biaya hiburan dan perjalanan ( travelling ).
4. Pertimbangkan sumber-sumber pendapatan Anda pada masa pensiun
Jika Anda adalah seorang karyawan, maka sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun adalah:
- Dana Pensiun wajib yang dikumpukan melalui rekening JHT (Jaminan hari Tua) yang dikelola oleh BPJS -TK (Badan Pengelola Jaminan Sosial - Tenaga Kerja).
- Dana Pensiun Pribadi ( RDPP ) yang Anda bentuk sendiri sebagai tambahan atas Dana Pensiun wajib yang diharuskan menurut Undang-Undang.
- Tabungan pribadi lainnya.
Dengan memahami sumber-sumber pendapatan pada saat pensiun, Anda akan tahu berapa banyak uang pensiun yang dapat Anda tabung setiap bulan untuk memenuhi semua kebutuhan ( expenses ) yang akan terjadi pada masa pensiun.
Note: hampir selalu terjadi bahwa sumber Dana Pensiun wajib berupa rekening JHT yang dikelola BPJS -TK tidak akan cukup, sehingga harus dibantu oleh rekening RDPP (Rekening Dana Pensiun Pribadi).
5. Tentukan rekening dana pensiun yang tepat untuk Anda
Rekening Dana Pensiun terdiri atas (1) Dana Pensiun wajib, (2) Dana Pensiun pribadi, dan (3) Rekening Tabungan lainnya. Jika Anda adalah seorang karyawan, maka rekening Dana Pensiun wajib berupa rekening JHT di BPJS -TK otomatis akan dibukakan oleh pemberi kerja dan tidak ada yang perlu dilakukan oleh karyawan.
Untuk RDPP , Anda mempunyai banyak pilihan untuk menabung Dana Pensiun sesuai dengan kemampuan dan selera resiko Anda. Untuk RDPP , banyak karyawan yang memilih rekening reksadana di manajer investasi. Ada lagi yang mungkin membuka rekening tabungan emas seperti anjuran pemerintah saat ini.
Hal yang perlu Anda sadari adalah bahwa investasi Dana Pensiun berupa reksadana adalah investasi pada aset keuangan. Investasi dalam aset keuangan bukan investasi tanpa resiko, karena nilai aset keuangan dapat berfluktuasi dengan liar bahkan dapat menjadi nihil nilainya.
Untuk itu, jika berinvestasi dalam aset keuangan, Anda harus melakukan diversifikasi secara luas. Diversifikasi ini mencakup diversifikasi dalam berbagai kelas aset keuangan yang ada (ekuitas, pendapatan tetap, pasar uang).
Di samping diversifikasi dalam kelas aset keuangan, Anda juga sebaiknya berdiversifikasi ke dalam kelas aset riil seperti emas batangan dan tanah-bangunan ( property ). Pada kondisi inflasi yang tinggi, nilai investasi aset keuangan ( intangible assets ) akan jatuh, sementara nilai investasi aset riil ( tangible assets ) nilainya tidak akan turun (bahkan naik).
6. Susun strategi investasi yang tepat
Setelah Anda memilih rekening Dana Pensiun yang cocok, sekarang tiba saatnya Anda menyusun strategi investasi Dana Pensiun yang tepat. Pada waktu masih aktif bekerja, strategi investasi yang dipilih haruslah strategi untuk memaksimalkan imbal hasil ( growth strategy ) sesuai dengan selera resiko ( risk appetite ) yang Anda miliki.
Pada saat Anda pensiun, strategi investasi harus diubah, karena pendapatan masa pensiun ( income ) Anda sekarang bergantung pada Dana Pensiun yang telah Anda kumpulkan pada waktu masih aktif bekerja. Jika pada waktu masih aktif bekerja strategi investasi Anda adalah memaksimalkan imbal hasil ( growth stategy ), maka pada waktu pensiun strategi investasi Anda adalah untuk mempertahankan nilai Dana Pensiun yang telah terkumpul ( preservation strategy ).
Strategi ini di antaranya adalah menentukan besarnya jumlah Dana Pensiun yang boleh dan aman untuk ditarik ( withdraw ) setiap bulan yang akan menjamin bahwa Dana Pensiun Anda tidak akan habis sebelum Anda meninggal dunia.
7. Memonitor pelaksanaan rencana pendapatan pada masa pensiun
Langkah terakhir setelah menyusun strategi investasi adalah memonitor rencana pendapatan pada masa pensiun itu dan melakukan penyesuaian ( adjustment ) bilamana dibutuhkan. Perhatikan di sini bahwa perubahan-perubahan besar dalam hidup ini dapat mempengaruhi dan mengubah arah dari rencana pendapatan pada masa pensiunmu.
Keputusan untuk menikah lagi (jika pensiunan adalah seorang duda atau janda), memiliki anak, pergantian kerja, relokasi tempat tinggal, dan lain-lain, semuanya dapat mempengaruhi rencana pendapatan pada masa pensiun yang telah disusun.
Oleh karena itu, perubahan ( adjustment ) terhadap rencana pendapatan pada masa pensiun yang telah disusun harus ditinjau secara berkala dan dilakukan perubahan-perubahan bilamana diperlukan. Tujuannya adalah memastikan bahwa pensiunan tetap ada pada jalurnya untuk mencapai tujuan pensiunnya.
Oleh : Fredy Sumnedap, CFA
Sumber : IPS