Pertanyaan Seputar Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning) – [2]
Thursday, March 13, 2025       15:33 WIB

...
3. Membuat sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun menjadi lebih sederhanaStreamlining and Simplifying Your Retirement Income Sources )
Diversifikasi atas berbagai sumber pendapatan pada masa pensiun ( retirement income sources ) merupakan tindakan yang bijaksana dan sangat dianjurkan untuk meminimalkan resiko.
Bayangkan sekarang bahwa Anda adalah seorang karyawan swasta yang sebentar lagi akan pensiun. Seperti kebanyakan orang, Anda telah membuat perencanaan pensiun ( retirement planning ), tetapi Anda belum membuat perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ).
Perencanaan Pensiun ( Retirement Planning ) adalah perencanaan yang dimulai sejak seseorang mulai memiliki penghasilan tetap dan berakhir ketika ia mulai pensiun. Perencanaan pensiun ( retirement planning ) bertujuan untuk mencapai jumlah Dana Pensiun yang menjadi target untuk dimiliki pada saat seorang karyawan mulai pensiun. Jumlah target Dana Pensiun dibuat berdasarkan usia harapan hidup setelah pensiun, dan perkiraan pengeluaran setiap tahun setelah pensiun.
Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) merupakan konsep yang relatif baru dalam perencanaan pensiun. Perencanaan pensiun yang lengkap membedakan tujuan perencanaan pensiun menjadi  Perencanaan Pensiun 'tradisional'  seperti dijelaskan di atas dan  Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning) .
Di sini, Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) dimulai sejak seseorang pensiun hingga pensiunan itu meninggal dunia.
Anda sekarang memiliki Dana Pensiun yang berasal dari berbagai sumber. Setiap sumber memiliki likuiditas yang berbeda. Likuiditas dari aset Dana Pensiun dilihat dari seberapa mudah aset tersebut dapat diubah menjadi tunai tanpa mengorbankan nilai Dana Pensiun tersebut.
Anggaplah bahwa setiap sumber Dana Pensiun yang ada, jika berdiri sendiri, tidak akan mencukupi untuk membiayai seluruh masa pensiun Anda. Jadi, sekarang Anda memiliki Dana Pensiun berbentuk tunai di rekening JHT (Jaminan Hari Tua), Anda memiliki rekening investasi reksadana pada beberapa Manajer Investasi (misalnya melalui IPOT Fund Supermarket), Anda juga memiliki beberapa akun saham dan obligasi di Perusahaan sekuritas, dan terakhir Anda juga memiliki beberapa sertifikat tanah dan bangunan untuk tujuan diversifikasi aset Dana Pensiun atas aset keuangan ( intangible ) dan aset riil ( tangible ).
Ketika Anda masih aktif bekerja, Anda mungkin tidak terlalu banyak memikirkan tentang sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun ( retirement income sources ) karena semua arus kas ( cashflow ) arahnya adalah ke dalam (cash inflow). Anda mengelola semua sumber-sumber arus kas masuk ( cash inflow ) dengan tujuan untuk memaksimalkan imbal hasil dan meminimalkan resiko melalui diversifikasi.
Tetapi, Ketika Anda pensiun, semua arus kas arahnya berubah menjadi ke luar ( cash outflow ). Secara berkala Anda melakukan penarikan dana pensiun (withdrawal) untuk membiayai kehidupanmu pada masa pensiun. Sekarang masalahnya, pada masa pensiun, jenis investasimu terasa terlalu banyak dan Anda tidak mau disibukkan lagi dengan berbagai kewajiban untuk memonitor perkembangan investasi tersebut.
Lalu bagaimana caranya untuk membuat aset Dana Pensiun Anda menjadi lebih sederhana?
Pertama, setelah pensiun, Anda mungkin tidak memerlukan terlalu banyak rekening untuk menyimpan Dana Pensiun Anda. Sebagai contoh, Anda tidak perlu membuka banyak akun di bank yang semuanya menawarkan deposito yang dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Untuk akun-akun reksadana, daripada membuka banyak akun pada masing-masing manajer investasi, Anda cukup membuka satu akun pada IPOT Fund Supermarket ( stream lining various retirement income sources ).
Kemudian, Anda tidak perlu memiliki banyak akun untuk investasi yang tidak menambah diversifikasi. Misalnya, Anda memiliki beberapa reksadana yang semua berinvestasi di saham-saham berkapitalisasi besar ( big-cap stocks ).
Karena arahan investasinya sama-sama pada saham-saham berkapitalisasi besar ( big cap stocks ), kemungkinan terbesarnya adalah investasi pada satu reksadana juga dilakukan oleh reksadana yang lain, sehingga diversifikasi tidak terjadi.
4. Berapa banyak pendapatan ( Income ) yang Anda butuhkan untuk pensiun dengan nyaman?
Banyaknya pendapatan ( income ) yang Anda butuhkan untuk dapat pensiun dengan nyaman akan bergantung pada berapa banyak keinginan ( wants ) Anda yang bisa dipenuhi dengan Dana Pensiun yang Anda miliki, di atas semua kebutuhan ( needs ) yang ada.
 Needs  merupakan kebutuhan yang tidak boleh tidak, harus ada. Sedangkan  wants  merupakan keinginan yang tidak harus ada saat ini. Tentu saja, kalau kita hanya bisa memenuhi kebutuhan ( needs ) saja dari hari ke hari, hidup akan terasa membosankan. Sekali-kali Anda juga membutuhkan pemenuhan atas keinginan-keinginan ( wants ) Anda.
Ada enam kelas ( category ) pengeluaran ( expenses ) manusia, yaitu: (1) perumahan, (2) transportasi, (3) makan dan minum, (4) perawatan kesehatan, (5) pembayaran utilitas ( PDAM , PLN, internet dan sebagainya), (6) keperluan sehari-hari (sabun, shampoo, odol, buku, pulpen, etc.).
Pada setiap  category  pengeluaran, kita dapat membedakan antara  wants  dan  needs . Sebagai contoh, makan dan minum adalah kebutuhan ( needs ) supaya tetap hidup. Tetapi makan dan minum di restoran mewah adalah keinginan  wants  yang boleh tidak ada hari ini, tetapi sekali-kali juga perlu dipenuhi.
Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) merupakan perencanaan pensiun yang lebih lengkap karena telah memperhitungkan bagaimana seorang pensiunan akan mengubah Dana Pensiun yang telah dikumpukannya selama ia masih aktif bekerja menjadi pendapatan ( income ) tunai setiap bulan.
Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) memperhitungkan bahwa semua pengeluaran ( expense ) yang ada dapat dipenuhi dengan mengambil ( withdraw ) sebagian dari Dana Pensiun setiap bulan tanpa menyebabkan Dana Pensiun itu habis terpakai pada saat pensiunan masih hidup.
Dalam perencanaan pensiun tradisional, Anda hanya menghitung target Dana Pensiun yang wajib Anda miliki (untuk dapat pensiun dengan nyaman) berdasarkan usia harapan hidup dan perkiraan besarnya biaya hidup pada masa pensiun.
Pada Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ), Anda harus menghitung juga besarnya penarikan Dana Pensiun yang aman, sehingga Dana Pensiun Anda tidak akan terpakai habis sebelum Anda dan pasangan meninggal dunia. Anda juga akan membuat rencana penarikan Dana Pensiun dari berbagai sumber pendapatan Dana Pensiun yang ada (JHT, reksadana, sekuritas, property, emas, etc).
Untuk menentukan besarnya Dana Pensiun yang dapat Anda ambil ( withdraw ) dari Dana Pensiun, anda dapat menggunakan aturan 4% jika Dana Pensiun Anda terbatas, sehingga Anda harus memastikan bahwa Dana Pensiun Anda tidak akan habis terpakai selama Anda dan pasangan masih hidup.
Aturan 4% hanya menentukan jumlah penarikan Dana Pensiun. Jika total Dana Pensiun Anda terdiri dari tunai, reksadana, saham-saham, properti, dan bermacam harta lain yang berbeda likuiditasnya, mulailah mengambil dana pensiun dari tunai.
Pastikan bahwa harta Anda akan tersedia terus sampai Anda berusia 100 tahun atau bahkan lebih. Anda mungkin tidak merasa akan hidup sampai selama itu, tetapi adalah lebih baik jika kita meninggal dengan meninggalkan banyak harta untuk diwariskan daripada belum meninggal tapi dana pensiunnya sudah habis terpakai.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS