Penjualan Semen di Kuartal I-2024 Merosot, Laba Bersih INTP di 1Q24 Anjlok 35,9%
Monday, May 06, 2024       16:21 WIB

Ipotnews - Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk () hanya membukukan laba bersih Rp238,03 miliar atau anjlok 35,9 persen dibandingkan dengan Kuartal I-2023 yang sebesar Rp371,37 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (6/5), total pendapatan di Kuartal I-2024 sebesar Rp4,08 triliun atau mengalami penurunan 4 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang kuartal pertama 2023 yang tercatat Rp4,25 triliun.
Penurunan revenue ini terutama dipengaruhi oleh merosotnya omzet penjualan semen kepada pihak ketiga di Kuartal I-2024 sebesar 2,37 persen (year-on-year) menjadi Rp3,71 triliun, serta ditambah lagi dengan penjualan semen kepada pihak berelasi yang melorot 50,58 persen (y-o-y) menjadi Rp45,96 miliar.
Di tengah penurunan total pendapatan tersebut, manajemen hanya mampu menekan beban pokok pendapatan di Kuartal I-2024 sebesar 2,36 persen (y-o-y). Dengan demikian, laba bruto selama tiga bulan pertama tahun ini hanya Rp1,18 triliun atau terperosok 14,49 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2024 senilai Rp298,02 miliar atau ambles 36,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp468,17 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Kuartal I-2024 yang sebesar Rp59,99 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan menjadi Rp238,03 miliar atau terpuruk 35,9 persen (y-o-y). Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2024 juga senilai Rp238,03 miliar atau anjlok 35,9 persen (y-o-y).
Per 31 Maret 2024, jumlah ekuitas tercatat Rp21,21 triliun atau meningkat 1,14 persen dibandingkan per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp20,97 triliun. Sementara itu, hingga akhir Kuartal I-2024 total liabilitas tercatat Rp7,57 triliun atau menurun 12,79 persen (year-to-date), namun total kewajiban ini masih didominasi liabilitas jangka pendek yang mencapai Rp6,27 triliun. (Budi)

Sumber : admin
An error occurred.