Penguatan Rupiah Masih Lanjut Pasca Penundaan Tarif AS Pada Meksiko Dan Kanada
Wednesday, February 05, 2025       15:43 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar, karena masih ada efek penundaan kenaikan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Meksiko dan Kanada.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (5/2) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.292 per dolar AS, menguat 59 poin atau 0,36% dibandingkan Selasa sore (4/2) dilevel Rp16.351 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS sedang melemah setelah kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda semalam menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko.
"Baik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas permintaan Presiden AS Donald Trump untuk menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba, yang mengarah pada penangguhan tarif 25% selama 30 hari," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Pasar Tiongkok bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS. Pasar Tiongkok melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, saat Trump mengenakan tarif 10% atas impor Tiongkok.
Tiongkok telah mengumumkan tarif balasan atas barang-barang AS, termasuk pungutan 15% atas batu bara dan gas alam cair, dan tarif 10% atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu.
Tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
"Sikap ini menunjukkan bahwa resolusi atas konflik perdagangan yang meningkat mungkin tidak akan segera terjadi, sehingga membuat pasar dan bisnis tidak yakin tentang masa depan hubungan ekonomi AS-Tiongkok," ujar Ibrahim.
Meningkatnya ketegangan perdagangan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perang dagang skala penuh antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.(Adhitya)

Sumber : admin