Pemerintah Tambah Kuota BBM Bersubsidi Tahun Ini, AKRA Kecipratan Untung
Tuesday, October 04, 2022       14:42 WIB

Ipotnews - Pemerintah menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar subsidi yang berlaku sejak 1 Oktober 2022 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Selain ini kabar baik bagi konsumen, penambahan kuota juga merupakan berkah bagi emiten yang berbisnis distribusi BBM, khusunya BBM bersubsidi, yakni PT AKR Corporindo Tbk ().
Pemerintah menambah kuota pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL, sedangkan untuk BBM solar subsidi ditambah 2,73 juta KL dari kuota awal tahun 2022 sebanyak 15,1 juta KL.
"Dengan kondisi perekonomian yang membaik pasca COVID-19, konsumsi BBM baik solar maupun pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk pertalite, dan pada pertengahan November untuk solar," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Erika Retnowati dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/10) diberitakan Antara.
Meskipun telah ada penambahan kuota, lanjutnya, sosialisasi penggunaan BBM subsidi tepat sasaran tetap harus digencarkan.
Dia meminta golongan yang mampu menggunakan BBM non subsidi karena BBM subsidi hanya diberikan kepada yang berhak. "Selain itu juga membuat kinerja mesin mobil lebih baik (jika menggunakan BBM non subsidi)," ucapnya.
Penambahan kuota BBM jenis pertalite dan solar subsidi disambut positif oleh PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Badan Usaha yang ditugaskan untuk mendistribusikan BBM subsidi. Hal tersebut memberikan kepastian ketersediaan BBM subsidi bagi masyarakat yang berhak.
"Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pertalite dan solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Sebagai informasi, sampai tanggal 30 September 2022 (unverified), realisasi solar subsidi sudah mencapai 85,81 persen atau sebesar 12,96 juta KL dari kuota 15,10 juta KL. Adapun pertalite sebanyak 95,32 persen atau sebesar 21,97 juta KL dari kuota 23,05 juta KL.(Antara)
Selain PPN, tentunya distributor rekanan BPH Migas, , juga gembira karena peluang bisnis tahun ini bertambah.
Seperti diketahui, BPH Migas memperpanjang kerja sama distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi solar melalui gerai ritel AKR yang dioperasikan PT AKR Corporindo Tbk (). Perpanjangan kerja sama tersebut hingga tahun 2027 mendatang.
Pada Januari 2018, telah ditetapkan oleh BPH Migas sebagai Badan Usaha Pelaksanan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) mengikuti program kebijakan BBM 1 Harga.
Presiden Direktur Haryanto Adikoesoemo pada satu kesempatan mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mendistribusikan BBM Solar bersubsidi yang kini sudah diperdagangkan melalui 130 outlet yang mencakup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Nelayan ( SPBN ) di berbagai lokasi di Indonesia.

Sumber : admin
An error occurred.