Pasokan Rusia Diprediksi Melorot, Gandum Berjangka Melesat
Monday, November 04, 2024       09:30 WIB

Ipotnews - Harga gandum berjangka Chicago menguat, Senin, didukung depresiasi dolar dan ekspektasi bahwa pasokan dari eksportir utama Rusia akan melorot bulan ini.
Harga jagung dan kedelai berjangka juga meningkat di tengah penjualan ekspor Amerika Serikat yang solid, demikian laporan  Reuters,  di Canberra, Senin (4/11).
Kontrak gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade naik 0,6 menjadi USD571,50 per bushel pada pukul 08.29 WIB, sementara kedelai CBOT melonjak hampir 1% menjadi USD1.002,25 per bushel dan jagung menguat 0,5% menjadi USD416,50 per bushel.
Ketiga kontrak tersebut jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kembali menguat karena munculnya ancaman pasokan.
Dolar AS, yang menguat tajam sepanjang Oktober, mulai melemah lagi, membuat harga komoditas agrikultur tersebut yang dibanderol dalam greenback lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Ekspor gandum Rusia akan menurun pada November dari rekor tertinggi yang tercatat bulan lalu di tengah pembatasan ekspor baru dan berkurangnya permintaan, kata analis.
Curah hujan di wilayah kering Amerika Serikat meningkatkan prospek produksi gandum, tetapi kondisi kering melanda produsen utama lainnya termasuk Rusia, Argentina, dan Australia.
Permintaan ekspor yang kuat mendukung kedelai dan jagung berjangka, dengan pembeli tertarik oleh harga yang rendah saat petani AS menyelesaikan salah satu panen terbesar dalam sejarah.
Spekulan yang pada Juli memegang net short position besar-besaran di jagung CBOT berbalik arah dan sekarang menjadi yang paling tidak bearish sejak awal Agustus 2023. (ef)

Sumber : Admin