Pasar Pulih dari Guncangan Geopolitik, Bursa Ekuitas Eropa Berbalik Menghijau
Thursday, September 22, 2022       03:36 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menguat, Rabu, menjelang kemungkinan kenaikan suku bunga jumbo ketiga berturut-turut oleh Federal Reserve, mengabaikan pengumuman Rusia tentang mobilisasi militer parsial.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup naik 0,9% atau 3,63 poin menjadi 407,05, bangkit kembali setelah mencapai level terendah sejak awal Juli pada awal sesi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin juga menuduh Barat melakukan "pemerasan nuklir" atas perang di Ukraina, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (21/9) atau Kamis (22/9) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga menghijau. Di Jerman, Indeks DAX meningkat 0,76% atau 96,32 poin menjadi 12.767,15, FTSE 100 Inggris bertambah 0,63% atau 44,98 poin menjadi 7.237,64, dan CAC Prancis menguat 0,87% atau 51,86 poin menjadi 6.031,33.
Perhatian secara bertahap beralih kembali ke kebijakan The Fed, yang terlihat akan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps), melanjutkan perjuangan agresifnya melawan lonjakan inflasi.
"Keputusan Vladimir Putin untuk melakukan mobilisasi parsial sambil melambaikan persenjataan nuklirnya adalah perkembangan yang serius, tetapi untuk saat ini pasar terlalu fokus pada apa yang mereka harapkan akan dikatakan The Fed," kata Chris Beauchamp, Chief Market Analyst IG.
Sejumlah trader memperkirakan bank sentral Amerika Serikat itu akan menaikkan suku bunga dengan poin persentase penuh.
"Kenaikan 75 bps sudah diperhitungkan pada tahap ini tetapi di mana itu menjadi menarik, berapa titik puncak suku bunga acuannya?" kata Giles Coghlan, Kepala Analis HYCM .
"Pasar ingin melihat apakah The Fed akan mengatakan bahwa kami sebenarnya berada dalam situasi yang sedikit lebih sulit daripada yang kami kira, jadi kami harus lebih agresif daripada yang Anda perkirakan."
Keuntungan dalam saham pertahanan juga menawarkan dukungan, dengan Rheinmetall, Leonardo, Thales dan BAE Systems melambung antara 4,0% dan 9,3%.
Namun, mobilisasi militer Rusia memperkuat kekhawatiran atas konflik yang telah meningkatkan kemungkinan penjatahan listrik dan potensi pemadaman selama musim dingin setelah Rusia tiba-tiba mematikan keran pada pipa gas alam utama ke Eropa.
Jerman mengkonfirmasi nasionalisasi Uniper, importir gas Rusia terbesar di negara itu, saat negara tersebut berjuang untuk mengamankan sumber daya non-Rusia. Saham importir gas itu anjlok 25,3%.
Saham Fortum melonjak 9,5% setelah Jerman setuju untuk menasionalisasi Uniper dengan membeli saham perusahaan Finlandia tersebut.
Saham energi naik 1,6% karena harga minyak menguat menyusul berita mobilisasi tersebut. (ef)

Sumber : Admin