Nikel Indonesia Mengalir ke Eropa, Mendominasi Pasokan Global
Friday, September 13, 2024       16:50 WIB

Ipotnews - Produsen baja nirkarat Eropa beralih ke Indonesia untuk mendapatkan nikel karena melimpahnya produksi di Indonesia membuat pabrik-pabrik di negara lain tutup.
Ekspor nikel pig iron Indonesia - bahan baku baja nirkarat yang terutama digunakan oleh produsen China - ke Eropa telah melonjak menjadi 87.485 ton tahun ini, dari hanya 1.006 ton pada tahun 2023, menurut data pemerintah Indonesia. Data yang dikutip Bloomberg menunjukkan, Belanda, Italia, dan Inggris telah menerima pengiriman tersebut.
Peningkatan ekspor mencerminkan dominasi Indonesia yang semakin besar di pasar nikel, dimana produksi Indonesia sekarang mencapai lebih dari setengah dari total produksi dunia. Pabrik-pabrik di Eropa biasanya menggunakan feronikel, paduan dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi daripada nickel pig iron, namun banyak pabrik yang membuatnya telah tutup karena kalah bersaing dengan Indonesia.
Pabrik-pabrik tersebut termasuk pabrik di Kaledonia Baru dan Republik Dominika, yang sebelumnya merupakan pengekspor feronikel yang signifikan ke Eropa. Sementara itu, impor dari Rusia, yang sebelumnya merupakan pemasok utama produk nikel yang lebih murni, yang juga digunakan untuk baja tahan karat, telah dibatasi sejak invasi Ukraina pada tahun 2022.
Hal ini memusingkan para produsen baja nirkarat Eropa yang mencoba mencari sumber logam tanpa mengorbankan kredensial ramah lingkungan mereka. Industri nikel Indonesia banyak dikritik, terutama oleh nagara-negara Barat, karena keterkaitannya dengan perusakan lingkungan, standar keamanan yang lemah, dan intensitas karbon yang tinggi, yang membuat beberapa perusahaan enggan membelinya.
Bloomberg menyebutkan, produsen-produsen yang mengapalkan produk nikel dari Indonesia ke Eropa antara lain Gunbuster Nickel Industry, yang dimiliki oleh Jiangsu Delong Nickel Industry Co. yang sedang mengalami kesulitan keuangan, dan perusahaan lokal PT Trimegah Bangun Persada, yang lebih dikenal dengan nama Harita Nickel.
Lukito Gozali, kepala hubungan investor di Harita Nickel, mengatakan bahwa perusahaan ini selalu terbuka terhadap peluang untuk bekerja sama dengan pelanggan secara global. Juru bicara Gunbuster Nickel Industry belum menanggapi kabar tersebut.
Kemerosotan ekonomi China juga dapat merusak permintaan logam dan mendorong pengiriman ke Eropa karena produsen dipaksa untuk melakukan diversifikasi. China telah lama membeli sebagian besar nikel Indonesia, tetapi konsumsi baja nirkarat di negara itu sedang lesu karena sektor properti dan industrinya sedang mengalami kesulitan. (Bloomberg)


Sumber : admin