Nasdaq dan S&P 500 Anjlok Karena Netflix, Saham-saham chip Terseret, AmEx Mengerek Dow Jones
Saturday, April 20, 2024       07:56 WIB

Ipotnews - Pasar saham Wall Street di AS bervariatif pada perdagangan akhir pekan ini. Indeks Nasdaq dan S&P 500 melemah, setelah terseret pelemahan saham Netflix. Namun Dow Jones ke zona hijau terkatrol kinerja American Express. Harapan the Fed segera melonggarkan moneter yang menyusut ikut melemahkan sentimen.
Netflix merosot sebagai salah satu hambatan terbesar pada indeks acuan S&P dan Nasdaq setelah pendapatan perusahaan streaming video tersebut pada kuartal kedua tidak sesuai ekspektasi para analis. Sementara perusahaan tersebut juga secara tak terduga mengatakan tidak akan lagi menyediakan jumlah pelanggan.
Namun Dow Jones bergerak menguat, sebagian berkat kenaikan American Express, setelah perusahaan pembayaran tersebut melaporkan laba kuartal pertama yang berada di atas ekspektasi.
Pasar ekuitas AS mengalami kesulitan baru-baru ini menyusul reli selama lima bulan yang dimulai pada bulan November, sebagian karena ekspektasi The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada paruh pertama tahun ini.
Namun serangkaian data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan baru-baru ini, data pasar tenaga kerja yang kuat, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang telah memicu kenaikan harga minyak, dan komentar dari pejabat Federal Reserve termasuk Ketua Jerome Powell telah menyebabkan pelaku pasar mundur dari perkiraan waktu penurunan suku bunga dari bank sentral.
"Anda telah melihat ekspektasi penurunan suku bunga terus muncul di pasar, dan hal tersebut memang seharusnya terjadi karena tidak ada data yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga harus dilakukan," kata Mike Dickson, kepala penelitian dan strategi kuantitatif di Horizon Investments di Charlotte, Karolina utara.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) naik 211,02 poin atau 0,56% menjadi 37.986. Indeks S&P 500 kehilangan 43,89 poin atau 0,88% ke posisi 4.967 dan Indeks Nasdaq Composite kehilangan 319,49 poin atau 2,05% menjadi 15.282.
Untuk minggu ini, S&P 500 turun 3,05% dan Nasdaq turun 5,52%. Sedangkan Dow Jones naik 0,01%. Indeks S&P mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023 dan Nasdaq mengalami penurunan mingguan terbesar sejak pekan 31 Oktober 2022. S&P dan Nasdaq telah jatuh selama enam sesi berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak Oktober 2022, dengan S&P kini turun 5,46% dari rekor penutupannya pada 28 Maret.
Kemajuan dalam menurunkan inflasi telah "terhenti" tahun ini, kata Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, bankir terbaru AS yang tidak lagi fokus pada perlunya penurunan suku bunga.
Saham-saham yang terkait dengan chip, salah satu yang berkinerja terbaik tahun ini berkat hubungannya dengan kecerdasan buatan, juga anjlok. Indeks Semikonduktor Philadelphia melorot 4,12%. Indeks ini mencatat persentase penurunan mingguan terbesar dalam hampir dua tahun dengan penurunan sebesar 9,23%.
Saham Paramount Global melonjak 13.4% setelah seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Sony Pictures Entertainment dan Apollo Global Management sedang mendiskusikan pembuatan penawaran bersama untuk perusahaan.
(reuters)

Sumber : admin

berita terbaru
Friday, May 03, 2024 - 17:19 WIB
Dividen Tunai GOOD Mei 2024
Friday, May 03, 2024 - 17:07 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KOTA
Friday, May 03, 2024 - 17:02 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SCMA
Friday, May 03, 2024 - 16:59 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SDMU
Friday, May 03, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of WSBP
Friday, May 03, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of WIKA
Friday, May 03, 2024 - 16:48 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SDRA
Friday, May 03, 2024 - 16:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HRTA