Minyak Terus Menguat di Tengah Ekspektasi Pemotongan Output OPEC+
Monday, November 20, 2023       15:06 WIB

Ipotnews - Minyak berjangka menguat, Senin, memperpanjang kenaikan didorong ekspektasi OPEC + yang memperdalam pemotongan pasokan untuk menopang harga, yang jatuh empat pekan karena meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan di Timur Tengah di tengah konflik Israel-Hamas.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 64 sen, atau 0,79%, menjadi USD81,25 per barel pada pukul 14.32 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  Senin (20/11).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berada di posisi USD76,49 per barel, bertambah 60 sen atau 0,79%.
Kontrak front-month Desember akan berakhir Senin, sementara kontrak berjangka Januari yang lebih aktif menguat 65 sen, atau 0,9%, menjadi USD76,69 per barel.
Kedua kontrak ditutup melambung 4% pada sesi Jumat setelah tiga sumber OPEC + mengatakan kepada  Reuters  bahwa kelompok produsen itu, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutu mereka termasuk Rusia, akan mempertimbangkan apakah akan melakukan pengurangan pasokan minyak tambahan ketika bertemu pada 26 November.
Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC , menyeimbangkan keinginan untuk menjaga harga minyak tetap tinggi dengan membatasi pasokan dan menyadari bahwa hal tersebut akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam pangsa pasar secara keseluruhan, kata Jorge Leon, Vice President Rystad Energy.
"Pasar minyak akan melihat apakah Arab Saudi memperpanjang pemotongan ini hingga 2024, atau memilih untuk menguranginya secara bertahap atau membiarkannya berakhir pada akhir tahun ini," kata Leon, mengutip perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai harga titik impas minyak Saudi di USD86 per barel.
"Analisis kami menunjukkan Saudi perlu terus menyerahkan pangsa pasarnya, setidaknya hingga Juni 2024, untuk mencapai tingkat harga tersebut."
Analis IG, Tony Sycamore, mengatakan harga WTI mungkin naik menuju USD80 per barel karena kemungkinan OPEC + akan mengumumkan pengurangan yang lebih besar pada pertemuan mendatang, meski penurunan di bawah USD72 akan mendorong pemerintahan Biden untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis Amerika.
"Semuanya menunjukkan kemungkinan terjadinya rebound harga pada paruh pertama minggu ini," kata Sycamore.
Investor juga mencermati gangguan dalam perdagangan minyak mentah Rusia setelah Washington menjatuhkan sanksi terhadap tiga kapal yang mengirim minyak mentah Sokol ke India.
Jumat, Moskow mencabut larangan ekspor bensin yang dapat menambah pasokan bahan bakar motor global. Hal ini terjadi setelah Rusia menghapus sebagian besar pembatasan ekspor minyak solar bulan lalu.
Perusahaan energi AS pekan lalu juga menambah rig minyak dan gas untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes, Jumat. Angka rig minyak berfungsi sebagai indikator awal produksi di masa depan.
Di Timur Tengah, pejabat AS dan Israel mengatakan kesepakatan untuk membebaskan beberapa sandera yang ditahan di wilayah Gaza yang terkepung semakin dekat meski terjadi pertempuran sengit. (ef)

Sumber : Admin