Minyak Lesu di Tengah Kekhawatiran Terhadap Perbankan Eropa
Saturday, March 25, 2023       09:31 WIB

Ipotnews - Laju harga minyak berakhir lebih rendah pada perdagangan akhir pekan ini seiring jatuhnya saham perbankan Eropa. Juga setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pengisian ulang Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS mungkin memakan waktu beberapa tahun, mengurangi prospek permintaan.
Minyak mentah Brent turun 92 sen, atau 1,2%, menjadi $74,99. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 70 sen, atau 1%, menjadi $69,26 per barel.
Kedua benchmark naik minggu ini karena gejolak sektor perbankan mereda. Brent berjangka naik 2,8% dalam seminggu sementara minyak mentah berjangka AS naik 3,8%. Pekan lalu, kedua tolok ukur membukukan penurunan terbesar dalam beberapa bulan.
"Kami mengikuti hambatan ekonomi makro, dan ada korelasi yang baru ditemukan dengan ekuitas," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.
Saham perbankan merosot di Eropa. Deutsche Bank dan UBS Group terpukul oleh kekhawatiran terburuk di sektor ini sejak krisis keuangan 2008. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengadakan pertemuan tak terjadwal dengan Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan pada Jumat pagi.
Dolar naik 0,6% terhadap mata uang lainnya, yang juga menekan minyak, membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Gedung Putih mengatakan pada bulan Oktober akan membeli kembali minyak untuk SPR ketika harga berada di atau di bawah sekitar $67-$72 per barel.
Pada hari Kamis, Granholm mengatakan kepada anggota parlemen bahwa akan sulit untuk memanfaatkan harga rendah tahun ini untuk menambah stok, yang berada pada level terendah sejak 1983 setelah Presiden Joe Biden memerintahkan penjualan minyak SPR tahun lalu.
Minyak menarik beberapa dukungan dari ekspektasi permintaan yang kuat dari China. Goldman Sachs mengatakan permintaan komoditas oleh China melonjak mencapai 16 juta barel per hari.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pemotongan yang sebelumnya diumumkan sebesar 500.000 barel per hari (bpd) dalam produksi minyak Rusia akan berasal dari tingkat produksi 10,2 juta bpd pada bulan Februari, demikian kantor berita RIA Novosti melaporkan.
Itu berarti Rusia bertujuan untuk memproduksi 9,7 juta barel per hari antara Maret dan Juni. Menurut Novak, pengurangan produksi tersebut jauh lebih kecil daripada yang ditunjukkan Moskow sebelumnya.
(reuters)

Sumber : admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TGKA
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:08 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MTMH
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:05 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASGR
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:01 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ACST
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of VTNY
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:54 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ROTI
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PSKT