Mata Uang dan Indeks Saham EM Asia Bukukan Kerugian Bulanan, Terbebani Kekhawatiran Tarif AS
Friday, November 29, 2024       16:42 WIB

Ipotnews - Nilai tukar mata uang dan indeks saham EM Asia hari ini, Jumat (29/111), ditutup bervariasi. Mata uang EM Asia mendapat angin segar karena dolar AS merosot. Namun indeks saham, terutama di Korea Selatan dan Indonesia, bersiap untuk membukukan kinerja terburuk bulanan terpukul ancaman tarif AS.
Sejak Donald Trump memenangkan pemilihan umum AS pada awal November, dolar telah menguat, membebani mata uang EM. Bursa saham EM Asia juga terpukul oleh janji Trump untuk mengenakan tarif 25% pada mitra dagang utama, termasuk China, yang sekaligus menjadi mitra dagang utama untuk ekonomi Asia.
Korea Selatan adalah salah satu yang paling terpukul karena memiliki hubungan dagang yang erat dengan AS dan RRT.
Won Korea meski ditutup cenderung mendatar pada hari ini, tetapi telah kehilangan 1,2% sepanjang November dan 7,7% sejauh tahun ini, salah satu yang terpukul paling parah di Asia.
Indeks saham Korea Selatan, hari ini ditutup 2% lebih rendah dan telah ambles 3,9% sepanjang November, terbesar dalam satu bulan sejak Januari lalu.
Bank of Korea secara tak terduga memangkas suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut pada Kamis kemarin, karena pertumbuhan ekonomi goyah, dan para pembuat kebijakan terus mewaspadai risiko perdagangan.
Di Indonesia, rupiah juga cenderung tidak berubah pada hari ini, namun merosot 1% sepanjang November, salah satu yang paling rendah di Asia Tenggara.
Indeks saham gabungan malah terpukul lebih keras, rontok 5,8% bulan ini, menuju bulan terburuknya dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Para investor juga mengkhawatirkan pertumbuhan konsumsi yang masih di bawah 5%, kata Fakhrul Fulvian, ekonom di Trimegah Securities, seperti dikutip Reuters.
Catatan analis Maybank menulis bahwa mereka sedang memantau perkembangan pemilihan kepala daerah di Indonesia, dengan tetap berhati-hati terhadap pasangan dolar-rupiah karena ketidakpastian, termasuk tentang kebijakan-kebijakan AS.
Baht Thailand dan ringgit Malaysia masing-masing naik 0,5% dan 0,2%, pada hari ini, karena dolar merosot. Meskipun begitu, kedua mata uang Asia Tenggara ini mengalami penurunan dalam dua bulan berturut-turut.
Tekanan untuk mata uang Asia dapat berlanjut pada tahun 2025, kata Ken Cheung, Kepala Strategi FX Asia di Mizuho Bank.
"Kami melihat lebih banyak volatilitas dua arah di FX Asia karena kenaikan tarif yang sebenarnya bisa lebih rendah dari yang diharapkan, mengingat risiko reflasi di AS," ujarnya.
Indeks saham di Filipina melemah 0,1%, namun terpangkas sekitar 7% sepanjang bulan ini, penurunan terbesar sejak September 2022.
 Asian stocks and currencies as at 0647 GMT 

COUNTRY

FX RIC

FX DAILY %

FX YTD %

INDEX

STOCKS DAILY %

STOCKS YTD %

China

CNY

+0.16

-1.87

SSEC

1.03

11.92

India

INR

-0.01

-1.52

NSEI

0.75

10.87

Indonesia

IDR

-0.03

-2.99

JKSE

-1.18

-2.16

Malaysia

MYR

+0.16

+3.45

KLSE

0.07

9.90

Philippines

PHP

+0.31

-5.32

PSI

-0.12

2.80

S.Korea

KRW

-0.01

-7.65

KS11

-1.95

-7.51

Singapore

SGD

+0.19

-1.52

STI

-0.42

14.85

Taiwan

TWD

-0.03

-5.52

TWII

-0.16

24.16

Thailand

THB

+0.47

-0.19

SETI

0.14

1.00

 (Reuters) 

Sumber : admin