Pada artikel sebelumnya yang berjudul ' Perencanaan Pensiun untukKaryawan Berusia 25 Tahun ', kita telah menyinggung tentang  Edukasi Finansial . Dari empat hal yang kami anjurkan untuk seseorang yang baru mulai bekerja dan memperoleh penghasilan tetap setiap bulannya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menginvestasikan waktunya dalam  pendidikan keuangan .
Investasi waktu di dalam pendidikan keuangan sangat penting, karena sewaktu kuliah kita hanya diajarkan tentang hal-hal yang akan membuat kita mampu mencari uang. Kita tidak diajarkan tentang cara-cara  mengelola  uang yang telah kita peroleh tersebut.
Literasi keuangan (kecakapan mengenai masalah keuangan) adalah kemampuan untuk mengerti masalah-masalah keuangan dan secara efektif menggunakan berbagai perangkat ( skill ) keuangan yang ada (ilmu tentang manajemen keuangan pribadi, pembagian sumber-sumber dana, pengetahuan investasi, dll) untuk mengelola keuangan pribadi.
Aspek-aspek terpenting dari literasi keuangan meliputi kemampuan untuk membuat alokasi sumber-sumber keuangan ( budgeting ), membuat perencanaan pensiun, mengelola utang-utang pribadi, dan melacak pengeluaran.
Orang yang memiliki dasar-dasar kecakapan keuangan ( financial literacy ) yang baik akan dapat mencapai bermacam tujuan keuangan dalam hidupnya, seperti menabung untuk pendidikan, berinvestasi untuk pensiun, atau menggunakan utang dengan bertanggung jawab. Orang yang memiliki literasi keuangan juga cenderung tidak mudah terjebak ke dalam skema-skema penipuan atas nama investasi.
Literasi keuangan dapat dicapai melalui beragam cara, misalnya rajin membaca buku tentang perencanaan keuangan pribadi, termasuk di dalamnya adalah membaca artikel-artikel perencanaan keuangan pribadi yang dipublikasikan Ipotnews.
Jadi, literasi keuangan akan membuat pembaca Ipotnews sanggup untuk membuat berbagai keputusan keuangan yang penting secara bijaksana. Dengan demikian, pembaca Ipotnews tidak perlu membayar imbalan perencana keuangan karena sudah memiliki literasi keuangan yang memadai.
Ruang lingkup literasi keuangan, dalam hubungannya dengan masalah keuangan rumah tangga, adalah alokasi berbagai sumber keuangan keluarga ( house hold budgeting ), bagaimana mengelola dan melunasi hutang rumah tangga, dan tingkat pengembalian yang wajar ( trade off ) antara imbal hasil dan resiko berbagai instrumen investasi.
Untuk memahami berbagai hal ini, seringkali dibutuhkan pengetahuan yang memadai tentang bunga berbunga ( compound interest ) dan nilai waktu dari uang ( time value of money ). Hal lain yang juga sangat penting untuk dipahami adalah perhitungan bunga KPR (Kredit Perumahan Rakyat), perhitungan bunga KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), perhitungan bunga Kartu Kredit, serta pentingnya asuransi (Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, dan Asuransi Kehilangan serta Asuransi Kebakaran).
Hampir semua rumah tangga memiliki hutang KPR, utang KKB, dan berbagai macam Polis asuransi. Tanpa memiliki literasi keuangan yang cukup, seseorang bisa terjebak ke dalam pemahaman yang salah tentang konsep utang itu sendiri. Atau, seseorang mungkin tidak membeli Polis asuransi yang cukup sehingga terpapar resiko yang seharusnya dapat dialihkan pada pihak lain dengan biaya yang masuk akal.
Dalam hubungannya dengan investasi dan perencanaan pensiun, literasi keuangan juga mencakup berbagai strategi keuangan, baik itu strategi keuangan jangka pendek maupun strategi keuangan jangka panjang. Strategi mana yang akan dipilih akan sangat bergantung kepada hal-hal seperti usia ( time horizon ), dan toleransi resiko ( risk tolerance ).
Artikel ini dan beberapa artikel berikutnya akan membahas tentang Literasi Keuangan dan Perencanaan Pensiun.
Bagian (1) - Apa yang Dimaksud Dengan Literasi Keuangan?
Bagian (2) - Apa Manfaat dari Literasi Keuangan?
Bagian (3) - Mengapa Literasi Keuangan Penting Diketahui?
Bagian (4) - Bagaima Caranya Supaya Saya Menjadi Cakap Secara Keuangan?
Bagian (5) - Apakah Prinsip-Prinsip Literasi Keuangan yang Perlu Saya Ketahui?
Bagian (6) - Contoh-contoh Literasi Keuangan yang Penting
Bagian (7) - Strategi-strategi Untuk Meningkatkan Literasi Keuangan
Bagian (8) - Penerapan Literasi Keuangan pada Perencanaan Pensiun
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS