Lima Alasan Mengapa Perencanaan Pensiun Harus Mulai Anda Pikirkan Selagi Masih Muda
Tuesday, October 24, 2023       14:15 WIB

Perencanaan pensiun merupakan persoalan yang pasti dihadapi oleh setiap orang karena tidak ada orang yang akan bekerja selamanya. Pada akhirnya, setiap orang yang bekerja akan memasuki usia pensiun. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa urusan pensiun boleh dibiarkan sampai kita akan mulai memasuki masa pensiun baru kemudian memikirkannya.
Jika Anda masih berusia muda, mungkin Anda berpikir bahwa pensiun masih lama dan tidak harus mengganggu pikiran saat ini. Ini adalah cara berpikir yang keliru. Anda mungkin masih muda, mungkin tidak perlu memikirkan banyak detil masalah pensiun, tetapi perencanaan pensiun tetap selalu harus ada dalam benak Anda.
Misalnya, untuk saat ini cukuplah bila Anda telah mempunyai gambaran berapa banyak uang atau harta apa yang harus sudah dimiliki pada saat pensiun nanti. Tetapi saat ini Anda belum perlu memikirkan perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( pension income planning ).
Sedikit keterangan di sini, perencanaan pensiun ( retirement planning ) kami bedakan dengan perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ). Fokus dari perencanaan pensiun ( retirement planning ) adalah mengumpulkan uang atau dana yang cukup sesuai dengan kondisi pensiun yang diinginkan.
Sedangkan fokus dari perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ) adalah mengatur pendapatan dan pengeluaran pada masa pensiun sehingga uang pensiun yang telah terkumpul dari perencanaan pensiun tadi akan selalu tersedia sampai akhir hayat.
Di bawah ini kami uraikan lima alasan yang membuat Anda harus mulai memikirkan perencanaan pensiun, walaupun Anda masih berusia muda.
1. Masa Pensiun Anda akan Menjadi Masa-Masa Sulit jika tidak Direncanakan
Menunda memikirkan masa pensiun Anda hingga masa pensiun itu tiba artinya sama saja dengan Anda membiarkan gaya hidup ( life style ) Anda di masa pensiun hanya bergantung pada nasib semata. Dengan lain perkataan, Anda harus bisa mencukupkan hidup Anda dengan berapa pun jumlah dana pensiun yang telah Anda kumpulkan selama bekerja.
Di samping masalah gaya hidup ( life style ) pada saat pensiun, ada hal lain yang juga akan mengganggu ketenangan hidup Anda pada saat pensiun, jika Anda gagal membuat perencanaan pensiun yang baik.
Hal lain itu adalah usia yang panjang ( longevity) , warisan ( legacy ) untuk anak atau generasi berikutnya, dan masalah likuiditas ( liquidity ) dari investasi Anda atas dana pensiun yang Anda simpan.
Ke-empat masalah pensiun ini ( life style, longetivity, legacy, and liquidity ) ini biasanya disingkat 4L dan telah pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya yang berjudul Empat Langkah Mudah Untuk Memulai Perencanaan Pensiun.
Jika Anda tidak membuat perencanaan pensiun sejak semula, Anda tidak akan bisa pensiun sesuai dengan harapan Anda. Peralihan ke masa pensiun, dari sebelumnya masa bekerja, akan merupakan masa-masa transisi yang sulit bagi Anda. Bukan hanya dari segi keuangan saja (yang merupakan tujuan kami menulis artikel perencanaan keuangan ini), tetapi juga dari segi sosial, jika Anda hanya bergantung pada lingkungan kerja Anda untuk berbagai interaksi sosial lainnya.
2. Usia Harapan Hidup Manusia Naik dengan Cepat, Demikian Juga Usia Rata-Rata Penduduk
Dahulu, kita tidak terlalu peduli dengan usia harapan hidup penduduk. Kita hanya tahu bahwa usia pensiun adalah 55 tahun. Sekarang, kita tahu bahwa usia harapan hidup penduduk Indonesia dari data statistik BPS (Biro Pusat Statistik) adalah 70 tahun untuk pria, dan 72 tahun untuk wanita. Usia harapan hidup ini pun bukan data statis, tetapi cenderung untuk naik setiap tahun.
Implikasi kenaikan usia harapan hidup ini adalah pada usia pensiun resmi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk ASN (aparatur sipil negara) dan menjadi rujukan oleh banyak perusahaan swasta lainnya dalam membuat kebijakan usia pensiun. Saat ini, diketahui bahwa usia pensiun normal ASN adalah 57 tahun.
Usia pensiun normal ini telah beberapa kali dinaikkan dari semula 55 tahun, lalu menjadi 56 tahun, dan sekarang 57 tahun. Kalau merujuk ke negara-negara maju lain di dunia, usia pensiun normal mereka berkisar pada angka 65 tahun sampai dengan 67 tahun, dan usia pensiun normal kita akan mengarah ke angka 65 tahun.
Implikasi lainnya dari kenaikan usia harapan hidup manusia (penduduk) Indonesia adalah banyaknya waktu yang tersedia pada waktu kita pensiun. Apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu pensiun kita? Apa kita sudah mempunyai  hobby  yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu pensiun? Tentu saja, Anda tidak perlu memikirkan detil-detil  hobby  itu sekarang. Tetapi, Anda harus memiliki  hobby  dan tentu saja dana yang cukup untuk mewujudkannya.
3. Pensiun Kita Sudah Berbeda dengan Pensiun Orang Tua Kita
Dahulu, pada jaman orang tua kita, masa pensiun mungkin benar-benar adalah  golden period  (periode emas), terutama bagi para orang tua yang bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) besar seperti Pertamina, PLN (Pembangkit Listrik Negara), Garuda Indonesia Airways, atau Krakatau Steel. Mereka bekerja di BUMN  yang tidak mungkin bangkrut , dan setiap bulan uang pensiun yang besarnya tetap ( defined benefit ) akan ditransfer ke dalam rekeningnya sampai ia meninggal.
Tetapi, kondisi sekarang sudah berubah banyak. Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP ) sudah digantikan dengan Program Pensiun Iuran Pasti ( PPIP ). Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP ), semua resiko investasi dana pensiun ditanggung oleh perusahaan pemberi kerja, dan tercermin dari laporan keuangan ( balance sheet ) perusahaan pemberi kerja. Sedangkan dalam Program Pensiun Iuran Pasti ( PPIP ), resiko investasi sepenuhnya ditanggung oleh setiap karyawan peserta program dana pensiun itu sendiri.
Manfaat investasi hanya akan diterima oleh peserta sebatas besarnya hasil pengembangan investasi dana pensiun itu sendiri. Demikian pula halnya jika terjadi kegagalan investasi, semuanya harus ditanggung oleh perserta dana pensiun itu sendiri.
4. Menabung Uang Pensiun Sekarang berarti Anda dapat Belanja Lebih Banyak pada Waktu Pensiun
Perencana keuangan sering menasehati kliennya untuk mulai menabung dana pensiunnya sejak usia muda karena alasan ini. Semakin muda usia Anda pada waktu mulai menabung dana pensiunmu, semakin besar (lama) waktu yang tersedia bagi dana pensiun yang Anda sisihkan itu untuk berkembang.
Anda jangan terpukau dengan cerita-cerita dari para pemain (investor) di pasar modal, yang hanya karena (kebetulan) berhasil memilih saham yang tepat lalu nilai investasinya telah meningkat berlipat-lipat kali dari jumlahnya pada waktu investasi tersebut ditanamkan.
Menabung dana pensiun tidak hanya dapat dilakukan melalui pasar modal (instrumen keuangan). Anda dapat menabung dana pensiun Anda melalui cara-cara lain, misalnya investasi di properti (tanah dan bangunan), emas batangan, atau bahkan investasi pada diri Anda sendiri ( human capital ) seperti mengambil kuliah S2 atau setara (MBA, MM, atau CFA).
Jika Anda telah menabung untuk dana pensiun Anda lebih awal, jumlah yang tersedia dalam dana pensiun akan menjadi lebih banyak, dan pada waktu pensiun Anda dapat membelanjakan uang lebih banyak.
5. Mempunyai Pengetahuan Keuangan yang Memadai dapat Menghindarkan Banyak Masalah
Ada cerita yang menarik tentang warga satu kampung di Tuban yang wilayahnya dilalui oleh proyek jalan tol. Banyak warga kampung itu yang mendadak menjadi milyarder dari uang ganti rugi (ganti untung) dari proyek jalan tol tersebut. Jumlahnya berkisar dari beberapa milyar hingga puluhan milyar.
Yang menarik di sini adalah hanya dalam sekejab mata, kampung tersebut telah berubah dengan banyaknya rumah mewah yang baru dibangun, lengkap dengan mobil-mobil sedan mewah diparkir di garasinya. Kampung itu pun ramai disebut sebagai kampung milyarder.
Cerita tidak berhenti di sini. Penduduk kampung milyarder ternyata tidak bahagia dengan kondisi baru yang serba mewah itu. Bahkan santer beredar kabar bahwa penduduk setempat akan menggugat pimpinan proyek jalan tol tersebut. Apa pasal? Kabar yang beredar, ternyata penduduk kampung milyarder banyak yang  nganggur  setelah menjadi milyarder....
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS