Korelasi Yen dan Yuan Semakin Dekat, Tanda Bahaya bagi Mata Uang Asia
Wednesday, July 10, 2024       14:45 WIB

Ipotnews - Korelasi pergerakan dua mata uang berpengaruh di Asia, yuan China dan yen Jepang, semakin mendekat, belum pernah terjadi sebelumnya. Pergerakan searah ini dinilai meningkatkan risiko penurunan yang luas di antara mata uang regional, di tengah terus meningkatnya kekuatan dolar.
Korelasi 120 hari antara nilai tukar pasangan mata uang dolar-yuan dan dolar-yen naik menjadi 0,54 minggu ini, rekor tertinggi dalam data yang dikumpulkan oleh Bloomberg sejaki tahun 2007. Angka 1 berarti keduanya bergerak seirama.
Yuan sering digambarkan sebagai "jangkar mata uang" untuk seluruh mata uang Asia mengingat negara lain merupakan pesaing China di pasar ekspor global. Yen juga berpengaruh sebagai, meningat Jepang sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia.
"Tentu saja tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa valuta asing Asia tidak terpengaruh oleh pelemahan yen dan yuan," kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank Ltd., Singapura.
"Ketatnya rantai pasokan dan keterkaitan investasi, serta saling ketergantungan bisa berarti bahwa valuta asing Asia akan sangat terpengaruh oleh pelemahan yen dan yuan," imbuhnya, seperti idkutip Bloomberg, Rabu (10/7).
Ia berpendapat, pelemahan yen atau yuan sering kali menular ke mata uang lainnya. Mata uang China mengalami penurunan satu hari terbesar dalam dua bulan pada 22 Maret. Ini terjadi tiga hari setelah Bank Jepang mengecewakan pasar dengan gagal memberi sinyal kenaikan suku bunga di masa mendatang ketika mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya.
Pelemahan yuan lebih lanjut dapat memaksa bank sentral di seluruh Asia untuk membiarkan mata uang mereka sendiri terdepresiasi lebih cepat guna mempertahankan daya saing ekspornya.
Ada peluang yang semakin besar bahwa Bank Sentral India akan melonggarkan "batasannya pada USD/INR karena India melihat China sebagai pesaing dalam ekspor manufaktur dan INR yang lebih kuat terhadap CNY dapat merugikan India," tulis ahli strategi Morgan Stanley Min Dai dan Gek Teng Khoo dalam catatan risetnya pekan lalu.
Meningkatnya korelasi yen dan yuan juga menjadi perhatian bagi mata uang global karena penurunan simultan pada pasangan tersebut terlihat menambah kenaikan dolar secara luas. "Stabilitas yen dan yuan sangat penting bagi valuta asing Asia. Melemahnya kedua mata uang ini kemungkinan akan memperparah penguatan dolar secara umum dan akan berdampak pada valuta asing Asia juga," kata Peiqian Liu, ekonom Asia di Fidelity International di Singapura. (Bloomberg)


Sumber : admin