-
Ketatnya Persaingan Potensial Lemahkan Penjualan, Ini Outlook Untuk UNVR
Monday, February 12, 2024 15:04 WIB
Ipotnews - Untuk ke depan, PT Unilever Indonesia Tbk () diprediksi menghadapi persaingan yang semakin ketat dari beberapa kompetitor di segmen produk yang sama, sehingga berpotensi melemahkan potensi pertumbuhan penjualan perseroan.
diperkirakan menghadapi persaingan yang sengit dengan beberapa house brand yang dikembangkan oleh Alfa Mart, Indomaret, dan jalur perdagangan modern lainnya. Selain itu, beberapa produk-produk Wings Group dan Orang Tua Group cukup agresif bersaing dengan produk-produk .
"Oleh karena itu, kami mempertahankan pandangan 'Netral'," kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan Yuntoharjo, dalam keterangan tertulis, Senin (12/2).
Laba bersih pada kuartal IV 2023 dan full year 2023 masing-masing merosot menjadi hanya Rp612 miliar (-57,2% QoQ; -18,7% YoY) dan Rp4,8 triliun (-10.5% YoY), menyusul penurunan pendapatan pada Q4 2023 menjadi hanya Rp8,1triliun (-20.6% QoQ; -16.3% YoY). Secara kumulatif, pada full year 2023, pendapatan sebesar Rp38,6 triliun.
"Capaian ini sedikit di bawah estimasi kami dan konsensus sebelumnya, dengan run rate masing-masing sebesar 96% dan 94%," ujar Abyan.
Abyan melihat bahwa dampak ini berasal dari boikot beberapa produknya pada bulan November dan Desember 2023, yang berdampak signifikan pada segmen HPC serta F&R. Kedua segmen tersebut hanya berhasil mencatatkan pendapatan masing-masing sebesar Rp5,2 triliun (-21,6% QoQ; -18,6% YoY) dan Rp2,9 triliun (-18,8% QoQ; -11,8% YoY) pada Q4 2023.
Secara kumulatif, pada full year 2023, pendapatan HPC dan F&R masing-masing hanya mampu mencapai Rp25,1tr (-7,7% YoY) dan Rp13,5 triliun (-3,6% YoY).
"Sejak saat itu, perusahaan secara aktif mengatasi informasi palsu seputar produknya, ditandai dengan pulihnya utilisasi saluran distribusi menjadi 92% dari situasi normal pada Januari 2024 dari hanya 74% pada November 2023," pungkas Abyan.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga hari ini pukul 14.58 WIB, pergerakan harga saham melemah dari 3.530 menjadi 2.950, turun 580 poin atau 16,4% secara year to date (YtD).(Adhitya)
Sumber : admin