Kekhawatiran Perang Tarif Bayangi Pasar, Emas Dekati Rekor Tertinggi
Tuesday, February 04, 2025       15:43 WIB

Ipotnews - Harga emas stabil mendekati rekor tertinggi, Selasa, didorong permintaan safe haven setelah China mengumumkan tarif balasan atas barang-barang Amerika, sementara trader juga mencermati data ketenagakerjaan krusial yang akan dirilis pekan ini.
Emas spot naik tipis 0,03% menjadi USD2.816,19 per ons, pada pukul 15.26 WIB, setelah mencapai rekor tertinggi USD2.830,49 pada sesi Senin, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Selasa (4/2).
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat melorot 0,44% menjadi USD2.844,60 per ons.
China mengenakan tarif pada beberapa impor Amerika sebagai respons cepat terhadap bea masuk baru AS atas barang-barang China, yang memperbarui perang dagang antara dua ekonomi teratas dunia itu, bahkan ketika Presiden Donald Trump menawarkan penangguhan hukuman kepada Meksiko dan Kanada.
"Sangat mungkin akan ada tarif yang lebih luas dan lebih lebar yang diterapkan atau dibahas, yang akan menciptakan lebih banyak volatilitas dan emas mungkin akan diuntungkan meski dolar sedang menguat," kata Nicholas Frappell, analis ABC Refinery.
Emas batangan secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik.
"Kami melihat target proyeksi harga jangka pendek di level USD2.874, diikuti level psikologis USD3.000," ujar analis IG, Yeap Jun Rong.
Juga menjadi perhatian investor minggu ini adalah sejumlah laporan ketenagakerjaan Amerika, termasuk data lowongan pekerjaan yang akan dirilis malam ini, laporan ketenagakerjaan ADP, Rabu, dan non-farm payrolls, Jumat.
Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,3% menjadi USD31,46 per ons, platinum bertambah 0,1% jadi USD965,20, dan paladium meningkat 0,6% menjadi USD1.015,50.
Pasar di China, konsumen emas terbesar di dunia, tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek dan akan kembali dibuka pada Rabu (5/2). (ef)

Sumber : Admin