Inflasi Produsen Amerika di Bawah Ekspektasi, Logam Kuning Berkilau
Friday, April 12, 2024       04:45 WIB

Ipotnews - Harga emas melonjak, Kamis, setelah data harga produsen Amerika yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan penurunan suku bunga AS tahun ini, sementara kekhawatiran geopolitik yang terus berlanjut menambah kilau logam tersebut.
Harga emas di pasar spot melambung 1,1% menjadi USD2.360,52 per ons pada pukul 01.15 WIB, setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa untuk sesi kedelapan berturut-turut pada perdagangan Selasa, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (11/4) atau Jumat (12/4) dini hari WIB.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1% lebih tinggi menjadi USD2.372,7 per ons.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2% (month-on-month) pada Maret, dibandingkan ekspansi 0,3% yang diperkirakan sejumlah ekonom dalam survei  Reuters. 
"Data PPI dirilis sedikit lebih rendah dari perkiraan dan hal ini tetap menghidupkan harapan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun - sebagai hasilnya harga emas melesat," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Pembelian bank sentral dan ketidakpastian geopolitik terus menjadi pilar pendukung pasar emas."
Trader berspekulasi the Fed bakal memulai penurunan suku bunga paling cepat pada pertemuan Juli, setelah data inflasi dirilis.
Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang logam tersebut yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, data Rabu menunjukkan harga konsumen AS meningkat lebih dari perkiraan pada Maret.
Data terbaru itu memperlihatkan mungkin diperlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih besar terhadap tren penurunan inflasi, sebelum mulai melonggarkan kebijakan, ungkap Presiden Fed Boston Susan Collins, Kamis.
"Untuk kenaikan harga berikutnya, kita masih perlu melihat kembalinya permintaan ETF emas dan itu mengharuskan the Fed mengindikasikan penurunan suku bunga," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Perak di pasar spot menguat 1% menjadi USD28,24 per ons. Platinum melambung 2,1% menjadi USD980,15 dan paladium turun 0,9% menjadi USD1.041,62. (ef)

Sumber : Admin