Inflasi Amerika Masih Tetap Kuat, Bursa Ekuitas Eropa Terperosok
Thursday, May 11, 2023       03:40 WIB

Ipotnews - Saham Eropa merosot, Rabu, karena inflasi yang kuat di Amerika Serikat mengindikasikan Federal Reserve mungkin perlu mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk sementara waktu, sementara laporan keuangan perusahaan yang optimistis membantu mencegah penurunan lebih curam.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,38% atau 1,77 poin menjadi 463,64, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (10/5) atau Kamis (11/5) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX turun 0,37% atau 59,25 poin menjadi 15.896,23, FTSE 100 Inggris berkurang 0,29% atau 22,76 poin menjadi 7.741,33, dan CAC Prancis menyusut 0,49% atau 35,97 poin menjadi 7.361,20.
Indeks STOXX 600 sempat berbalik positif pada awal sesi setelah rilis data yang menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) di Amerika menyusut secara tahunan pada periode April.
Namun, penelaahan yang lebih cermat ke dalam laporan tersebut menunjukkan inflasi yang mendasarinya tetap kuat.
"Inflasi akan gagal mencapai level yang nyaman bagi the Fed (di 2%)," kata Andrea Cicione, Kepala Riset TS Lombard.
"Tanpa resesi, inflasi tidak akan turun menuju target the Fed, yang berarti the Fed dapat berhenti sekarang, tetapi pada akhirnya mereka akan mulai menaikkan lagi untuk membawa inflasi menuju target."
Investor juga mencermati pembicaraan tentang peningkatan plafon utang pemerintah federal AS sebesar USD31,4 triliun yang memasuki fase baru, Rabu, dengan Departemen Keuangan memperingatkan default segera setelah 1 Juni.
Sementara itu, anggota Governing Council Mario Centeno mencatat bahwa suku bunga Bank Sentral Eropa berada di puncak siklusnya, sedangkan Kepala Bank Sentral Yunani, Yannis Stournaras, juga mengatakan bahwa siklus pengetatan moneter ECB akan berakhir tahun ini jika tidak ada perubahan dramatis.
Barang pribadi dan rumah tangga serta makanan dan minuman adalah yang paling terpukul di antara sektor utama, sementara teknologi dan real estat termasuk di antara yang membukukan keuntungan.
Orphan Biovitrum ( SOBI ) adalah penghambat terbesar, anjlok 14,5% setelah pabrikan obat Swedia itu membuat penawaran tunai USD1,7 miliar untuk membeli perusahaan biofarmasi Amerika, CTI Biopharma.
Perusahaan real estat Swedia, SBB, tersungkur untuk hari ketiga berturut-turut, kehilangan 46% selama periode tersebut, di tengah kekhawatiran atas utang kelompok itu dan ketika eksekutif puncak menjual sahamnya.
Sementara itu, musim laporan keuangan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan sebagian besar mendukung ekuitas.
Alcon adalah salah satu top gainer di STOXX 600 dengan kenaikan 7,4% setelah laba kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.
Produsen turbin angin Denmark, Vestas, melonjak 3,7% setelah membukukan laba kuartal pertama yang tidak terduga dan mempertahankan panduan setahun penuh meski latar belakang industri yang sulit.
Di antara lainnya, Credit Agricole SA melejit 5,0% setelah bank terbesar kedua Prancis itu mengalahkan perkiraan untuk laba kuartal pertama karena melonjaknya pendapatan trading.
Dari 205 perusahaan di STOXX 600 yang telah melaporkan kinerja kuartal pertama sejauh ini, lebih dari setengahnya mengalahkan estimasi analis, menurut data Refinitiv. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, May 01, 2024 - 17:29 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of LCKM
Wednesday, May 01, 2024 - 17:24 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of LAJU
Wednesday, May 01, 2024 - 17:12 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MLIA
Wednesday, May 01, 2024 - 17:07 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MKTR
Wednesday, May 01, 2024 - 17:03 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MGRO
Wednesday, May 01, 2024 - 16:59 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of META
Wednesday, May 01, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RUIS
Wednesday, May 01, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RODA
Wednesday, May 01, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PRIM
Wednesday, May 01, 2024 - 16:46 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of GOOD