IHSG Loyo Jelang Weekend, 6 Saham Big Cap Ini Jadi Beban
Friday, March 01, 2024       16:40 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup melemah tipis pada akhir perdagangan Jumat (1/3/2024), meski sentimen pasar global cenderung membaik.
IHSG ditutup turun tipis 0,06% ke posisi 7.311,91. IHSG bertahan di level psikologis 7.300 pada hari ini.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 15 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 231 saham naik, 285 saham turun, dan 242 saham cenderung mendatar
Beberapa saham terpantau menjadi penekan ( laggard ) IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi  laggard  IHSG .
EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Telkom Indonesia (Persero)-9,373.920-2,00%
GoTo Gojek Tokopedia-4,1569-2,82%
Bank Negara Indonesia (Persero)-3,645.900-1,67%
Bank Central Asia-3,459.825-0,51%
Merdeka Battery Materials-1,415.150-3,28%
Sumber Alfaria Trijaya-1,402.720-1,09%

 Sumber: Refinitiv 
Emiten Telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk () menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 9,4 indeks poin.
IHSG melemah meski sentimen pasar dari luar negeri cenderung positif. Sepertinya koreksi IHSG terjadi karena investor masih melakukan aksi  profit taking 
Sentimen pasar global sedikit membaik setelah dirilisnya data inflasi belanja personal ( personal consumption expenditure /PCE) Amerika Serikat (AS) periode Januari 2024 yang sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.
Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS melaporkan inflasi PCE pada Januari lalu naik tercatat 2,4% secara tahunan ( year-on-year /yoy) dan mencapai 0,3% secara bulanan ( month-to-month /mtm). Angka bulanan lebih tinggi dari periode Desember 2023 yang tumbuh 0,1%, namun secara tahunan lebih rendah dari Desember 2023 yang tumbuh 2,6%.
Angka ini juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, yang memperkirakan inflasi PCE tumbuh 0,3% (mtm) dan 2,4% (yoy).
Data inflasi PCE yang sudah sesuai prediksi membuat pasar dapat sedikit bernafas lega, meski dinilai masih cukup panas.
Selain itu, laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada hari ini menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara naik 13,000 menjadi 215,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 24 Februari. Para ekonom memperkirakan 210,000 klaim untuk minggu terakhir.
Dengan ini, maka sentimen pasar di global cenderung sedikit membaik, karena data terbaru yang dirilis cenderung sesuai dengan ekspektasi pasar.
Sementara dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi yang mengalami kenaikan di atas ekspektasi pasar yakni sebesar 2,75% ( year-on-year /yoy), namun masih dalam rentang target pemerintah yakni 1,5-3,5%.
BPS mengemukakan inflasi pada Februari ini disebabkan oleh kelompok bahan makanan, a.l. beras, cabai merah, daging ayam, tomat, dan bawang putih, serta gula pasir. Di luar makanan dan minuman, BPS mencatat emas perhiasan, angkutan udara dan kontrak rumah rumah turut memberikan andil signifikan.
"Sebaran inflasi tahunan wilayah, seluruh provinsi terjadi. Tertinggi di Papua selatan 4,61% sedang terendah di Papua Barat Daya inflasi 1,81%," ujar M. Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Jumat (1/3/2024).
CNBC INDONESIA RESEARCH

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.