Harga Emas Bangkit di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Trump, Meski Data Tenaga Kerja AS Kuat
Saturday, January 11, 2025       07:47 WIB

Ipotnews - Harga emas naik kembali pada hari Jumat (10/1) akhir pekan ini, didorong oleh ketidakpastian terkait kebijakan pemerintahan baru Presiden terpilih Donald Trump. Sentimen ini memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe-haven, meskipun data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan memangkas suku bunga secara agresif tahun ini.
Harga emas spot naik 0,6% menjadi $2.686,24 per ons pada pukul 01.57 siang EST (1857 GMT). Sementara kontrak berjangka emas AS ditutup 0,9% lebih tinggi pada $2.715,00.
Harga emas sempat turun ke $2.663,09 per ons setelah data menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 256.000 lapangan kerja bulan lalu, jauh di atas perkiraan ekonom sebesar 160.000. Tingkat pengangguran tetap di 4,1%, lebih rendah dari proyeksi 4,2%.
Namun, harga emas dengan cepat pulih dan mencapai level tertinggi sejak 12 Desember, dengan kenaikan mingguan lebih dari 1,7%.
"Pergerakan harga emas menunjukkan kurangnya tekanan dari penjual untuk melepas logam ini; sebuah pelajaran yang diambil dari kenaikan luar biasa tahun lalu," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen. "Reaksi spontan awal memudar dengan cepat, dan pedagang jangka pendek serta program perdagangan yang menjual, segera membalikkan posisinya."
Dolar AS menguat, sementara kontrak berjangka saham AS turun tajam setelah data ketenagakerjaan dirilis. Pasar kini memperkirakan bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 30 basis poin sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 45 basis poin sebelum data dirilis.
"Emas tetap menunjukkan ketahanan meskipun ada laporan tenaga kerja yang jauh lebih kuat dari perkiraan ... Salah satu faktor yang mendukung emas adalah ketidakpastian yang kita saksikan menjelang pelantikan presiden AS," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, investor khawatir akan janjinya untuk memberlakukan tarif pada berbagai barang impor. Langkah tersebut dikhawatirkan dapat memicu inflasi dan semakin membatasi kemampuan The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Meskipun emas dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi, suku bunga tinggi cenderung mengurangi daya tariknya sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga.
Sementara itu, harga perak spot naik 0,9% menjadi $30,38 per ons, platinum turun 0,2% menjadi $959,10, dan paladium naik 2,2% menjadi $943,93. Ketiga logam tersebut mencatat kenaikan mingguan.
(reuters)

Sumber : admin