Emiten Konglomerat Ternama Labanya Melonjak 364%
Monday, May 06, 2024       09:01 WIB

JAKARTA, investor.id - Langkah strategis rasionalisasi aset non-strategis yang dilakukan PT Eagle High Plantations Tbk () sepanjang tahun 2021-2023 berhasil mempercepat turnaround sehingga dapat fokus untuk terus meningkatkan produktivitas.
PT Eagle High Plantations Tbk () merupakan emiten konglomerat Peter Sondakh, bos Grup Rajawali.
Peningkatan produktivitas merupakan salah satu faktor pendukung berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 25%, meningkat dari Rp 252,96 miliar pada kuartal I tahun 2023 menjadi Rp 315,41 miliar pada kuartal I tahun 2024 dan laba bersih meningkat sebesar 364% dari Rp 10,96 miliar menjadi Rp 50,89 milar year on year (yoy) meskipun harga jual rata-rata CPO pada kuartal I-2024 ini cenderung lebih rendah 1% dibandingkan kuartal I-2023.
"Peningkatan yang terjadi ini berkat keberhasilan konsistensi serta fokus pada produktivitas, efisiensi dan profitabilitas yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir di mana hal ini sangat efektif meningkatkan kinerja keuangan khususnya di kuartal I-2024." ujar Direktur Utama , Henderi Djunaidi dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (4/5/2024).
Efektivitas kinerja keuangan - emiten konglomerat Peter Sondakh - juga terlihat dari penguatan rasio keuangan seperti gross margin dan operating margin yang tumbuh sebesar 36% dan 51% dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, utang bank terus menurun dari Rp 6,9 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp 4,9 triliun pada kuartal yang sama di tahun 2024. Hal ini menyebabkan beban bunga ikut turun sebesar 24%.
Sekalipun jumlah PKS (pabrik kelapa sawit) yang dimiliki tahun ini berkurang akibat rasionalisasi aset dan berdampak pada penurunan pendapatan sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya, faktor keberhasilan lainnya dapat terlihat pada penguatan produktivitas, efisiensi dan profitabilitas. Pada kuartal I-2024 ini, FFB dan CPO yield per hektar tumbuh masing-masing sebesar 40% dan 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
"Q1-2024 ini merupakan tahap penyesuaian, namun kami tetap fokus pada peningkatan produktivitas, efisiensi dan profitabilitas hingga akhir tahun 2024," tambah Henderi Djunaidi.
Sejalan dengan Roadmap Certified Oil dan ramah lingkungan yang telah dicanangkan, telah resmi menambahkan 1 sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO ) baru untuk PKS PT Bumihutani Lestari di Kalimantan Tengah. Pencapaian ini merupakan dedikasi atas komitmen keberlanjutan dalam kegiatan bisnisnya serta memberikan nilai tambah atau harga premium pada pendapatan .
Di sisi lain, telah memperoleh peringkat idA-/Stable dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas data dan informasi yang telah disampaikan serta Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2023. Hasil peringkat tersebut mencerminkan profil pengelolaan operasional yang kuat, permintaan minyak sawit yang stabil dan fleksibilitas finansial yang relatif kuat.
Dengan pencapaian yang berhasil diraih pada kuartal I-2024 ini serta arus kas operasional yang semakin menguat sebesar 163% yoy, optimis dapat meraih peringkat yang semakin baik ke depannya.
Selanjutnya, tetap berfokus pada penerapan praktik agronomi yang baik, peremajaan pabrik dan alat-alat berat serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawan termasuk peningkatan keterampilan dan kompetensi karyawan. Selain itu, pembangunan kernel crushing plant (KCP), biogas dan peningkatan kapasitas PKS tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi dan pendapatan ke depan.
Hal lain yang menjadi fokus dan prioritas adalah konsisten melakukan efisiensi biaya dan terus melanjutkan penerapan sistem digitalisasi dan mekanisasi dalam proses kegiatan operasional.
"Dengan pencapaian kuartal I yang solid, kami optimis target double digit tahun ini dapat tercapai," tutup Henderi Djunaidi.

Sumber : investor.id
An error occurred.