Ekonomi Global akan Tetap Tumbuh selama Sisa Tahun ini - Polling Ekonom Reuters
Friday, April 26, 2024       15:02 WIB

Ipotnews - Perekonomian global kemungkinan akan mengalami momentum yang solid selama sisa tahun ini dan hingga 2025. Perkiraan tersebut menentang ekspektasi sebelumnya tentang perlambatan.
Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengatakan bahwa pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan lebih mungkin terjadi daripada pelemahan. Pergeseran dalam prospek pertumbuhan tersebut membawa tantangan tersendiri bagi bank-bank sentral, yang menaikkan suku bunga secara berurutan untuk mencoba dan mendorong inflasi turun ke target.
Hasil jajak pendapat Reuters yang diikuti oleh 500 ekonom dari 48 negara, meyakini, bank-bank sentral harus menunggu lebih lama lagi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Jajak pendapat yang digelar pada 27 Maret-25 April itu juga meyakini, bahwa di antara negara-negara ekonomi besar, Amerika Serikat dan India diperkirakan akan memberikan kontribusi terbesar pada peningkatan euro atauChina.
Pertumbuhan global diperkirakan mencapai 2,9% tahun ini - lebih tinggi dari 2,6% pada jajak pendapat bulan Januari - dan diikuti dengan 3,0% pada tahun 2025. Lebih dari 90% kontributor meningkatkan pandangan mereka dan masih mengatakan bahwa ada kemungkinan pertumbuhan yang signifikan dapat menjadi lebih kuat.
Mayoritas responden, 98 dari 162 ekonom, mengatakan bahwa ekonomi global tahun ini kemungkinan besar akan tumbuh lebih cepat daripada yang mereka perkirakan.
"Kita terus dikejutkan oleh ketahanan ekonomi global. Sekarang, sebagian dari itu adalah kita memasuki tahun ini dengan ekspektasi yang lebih rendah, kita pikir akan ada perlambatan tahun ini," kata Nathan Sheets, kepala ekonom global di Citi.
"Sejauh ini kita telah menandai pertumbuhan ekonomi global di beberapa tempat termasuk ekonomi-ekonomi besar seperti AS dan Cina, juga Eropa. Jadi, semuanya terasa solid," imbuhnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/4).
Di sisi lain, pertumbuhan yang kuat diperkirakan akan mempertahankan inflasi dan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Lebih dari tiga perempat bank sentral, 16 dari 21 bank sentral, diperkirakan masih akan menghadapi inflasi di atas target pada akhir tahun ini. Jumlahnya naik dari perkiraan 10 bank sentral pada jajak pendapat kuartalan, Januari lalu.
Para ekonom masih memperkirakan bank-bank sentral utama akan memangkas suku bunga pada kuartal ini atau kuartal berikutnya, sejalan dengan penilaian di pasar keuangan. Namun, sebagian besar ekonom memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit pada akhir tahun ini karena inflasi tetap tinggi.
Menurut jajak pendapat Reuters, Federal Reserve AS diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada September nanti, dan sekali lagi pada kuartal IV. Perkiraan ini jauh lebih lambat ddibanding perkiraan awal Maret lalu, dengan total enam pemangkasan yang diperhitungkan oleh pasar keuangan pada awal tahun.
Pada Januari lalu, konsensus Reuters memiliki perkiraan empat pemangkasan yang dimulai pada Juni nanti.
Meskipun pertumbuhan PDB kuartal pertama AS dilaporkan melemah pada Kamis kemarin, The Fed masih menghadapi risiko untuk memulai penurunan suku bunga lebih sedikit tahun ini. Data inflasi yang mendasari, yang menyertai laporan tersebut, menunjukkan bahwa tekanan meningkat, bukannya berkurang.
Bank Sentral Eropa masih diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, diikuti oleh dua kali lagi pada paruh kedua tahun. Langkah tersebut diperlukan untuk mendukung pertumbuhan di zona euro yang diperkirakan hanya akan tumbuh rata-rata 0,5% pada tahun 2024.
Kesenjangan yang melebar tersebut telah diperhitungkan dalam nilai tukar dolar yang kuat, naik lebih dari 4% tahun ini terhadap sekeranjang mata uang.
"Pertanyaan yang sering kami terima adalah 'bisakah Eropa mulai memangkas suk buga sebelum The Fed?"," kata James Rossiter, kepala strategi makro global di TD Securities.
"Dan menurut saya... ketika kita melihat kembali sejarah, apakah ECB memulai pada bulan Juni dan The Fed memulai pada bulan September, semuanya akan terlihat seperti bagian dari siklus pemangkasan yang sama," ujarnya.
Jajak pendapat memperkirakan, Bank of England - bank sentral pertama di antara bank sentral utama yang menaikkan biaya pinjaman pada Desember 2021 - juga akan menunggu hingga kuartal berikutnya untuk menurunkan suku bunga.(Reuters)

Sumber : admin

berita terbaru
Monday, May 06, 2024 - 19:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DWGL
Monday, May 06, 2024 - 19:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BEST
Monday, May 06, 2024 - 19:47 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBHI
Monday, May 06, 2024 - 19:44 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BAYU
Monday, May 06, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AWAN
Monday, May 06, 2024 - 19:39 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AVIA
Monday, May 06, 2024 - 19:36 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASJT
Monday, May 06, 2024 - 19:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SEMA