Dolar Terbebani Data Pertumbuhan Amerika, Logam Kuning Berkilau
Friday, April 26, 2024       03:41 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat karena melemahnya dolar, Kamis, bahkan ketika imbal hasil US Treasury melesat setelah data ekonomi menunjukkan tanda-tanda inflasi yang terus bertahan, sehingga meredam harapan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi USD2.333,79 per ons pada pukul 01.07 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (25/4) atau Jumat (26/4) dini hari WIB. Harga emas jatuh hampir USD100 dari level tertinggi sepanjang masa USD2.431,29 pada 12 April, yang dipicu oleh gejolak geopolitik.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2% lebih tinggi menjadi USD2.342,5 per ons.
Dolar melemah dalam perdagangan yang ketat setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari ekspektasi pada kuartal pertama, namun peningkatan inflasi memperlihatkan the Fed tidak akan memotong suku bunga sebelum September.
"Emas diperdagangkan berdasarkan data point tambahan yang menunjukkan the Fed tidak dalam posisi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Imbal hasil US Treasury mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan setelah data tersebut dirilis.
Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai inflasi, namun kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
"Setelah kenaikan emas yang sangat dramatis selama beberapa minggu terakhir, emas berada di tengah konsolidasi," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Tentu saja hal itu bisa berubah dalam jangka pendek jika kita melihat gambaran inflasi yang tidak terlalu buruk dan inflasi jauh lebih berkurang."
Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti periode Maret akan dirilis Jumat.
Sementara itu, net impor emas konsumen utama China melalui Hong Kong melambung 40% sepanjang Maret dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data.
Perak di pasar spot naik 0,7% menjadi USD27,36 per ons. Platinum melonjak 1,5% menjadi USD915,75, paladium anjlok 1,7% menjadi USD983,75. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, May 04, 2024 - 18:47 WIB
GOTO Berencana Private Placement dan Buyback Saham
Saturday, May 04, 2024 - 18:37 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KARW
Saturday, May 04, 2024 - 18:32 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of GDST
Saturday, May 04, 2024 - 18:27 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of IKPM
Saturday, May 04, 2024 - 18:22 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of YPAS
Saturday, May 04, 2024 - 18:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TYRE
Saturday, May 04, 2024 - 18:16 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of IGAR