Dividen Bukit Asam (PTBA) 75% dari Laba, Antam (ANTM) 100%
Wednesday, May 08, 2024       16:27 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Bukit Asam Tbk () menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Dalam RUPST ini, pemegang saham menyetujui penggunaan 75% laba bersih perseroan tahun 2023 sebesar Rp 4,6 triliun sebagai dividen.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk () membagikan seluruh atau 100% laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp 3,07 triliun sebagai dividen. Hal tersebut sebagaimana diketok dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang juga digelar pada Rabu, 8 Mei 2024.
Dengan asumsi jumlah saham yang beredar sebanyak 24 miliar saham, maka nilai dividen per saham sekitar Rp 128/saham.
Jumlah dividen yang akan dibagikan Antam untuk tahun buku 2023, lebih besar dibandingkan tahun buku 2022 yang saat itu senilai total Rp 1,91 triliun atau Rp 79,5/saham.

Sepanjang tahun buku 2023, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun , sehingga mampu mencetak laba bersih Rp 6,1 triliun.
Total produksi dan pembelian batu bara pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya .
Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen year on year. 
Di samping itu, total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 58,8 triliun . Hal ini menjadi moda bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan.
Direktur Utama , Arsal Ismail menyampaikan pencapaian kinerja operasional bisnis pada 2023 dapat dijaga pada tren positif. Tantangan ekonomi global dan nasional dapat dihadapi dengan implementasi strategi bisnis yang tepat sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan.
"Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia," katanya.
Adapun, 25 persen laba bersih perseroan tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.

Sumber : investor.id
An error occurred.