Data Makro Amerika Masih Solid, Rupiah Tak Berdaya Versus Dolar
Wednesday, April 03, 2024       12:50 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah melemah versus dolar AS siang ini, terbebani serangkaian data makro Amerika Serikat yang masih cukup solid.
Mengutip data  Bloomberg , Rabu (3/4), pukul 12.00 WIB, kurs tengah rupiah diperdagangkan Rp15.920 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,14% dibandingkan Selasa (2/4), yakni Rp15.897.
Analisis pasar uang, Lukman Leong, mengatakan serangkaian data ekonomi terbaru AS yang masih kuat memberikan tekanan pada rupiah.
"Karena ini mengonfirmasi pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell bahwa penurunan suku bunga acuan tidak akan buru - buru dilakukan," kata Lukman saat dihubungi  Ipotnews,  siang ini.
S&P Global melaporkan ISM Manufacturing melesat ke posisi 50,3 pada Maret, dibandingkan bulan sebelumnya 47,8. Data tersebut juga menunjukkan indeks untuk pertama kalinya menyentuh zona ekspansif dalam 16 bulan terakhir.
Selasa, laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan pada hari terakhir Februari mencapai 8,75 juta.
Angka ini lebih rendah dari posisi Januari, sebanyak 8,86 juta, namun sedikit di atas ekspektasi pelaku pasar sebesar 8,74 juta.
Laporan JOLTS menunjukkan PHK meningkat menjadi 1,7 juta pada Februari, dari 1,6 juta di Januari, yang merupakan angka tertinggi sejak Maret 2023.
Hari ini, Powell akan berpidato dalam Economic Outlook di Stanford Business, California. Pelaku pasar setidaknya akan menerima gambaran terkait kebijakan the Fed lebih lanjut.
"Ini membuat pelaku pasar masih waspada sehingga dolar AS menguat dan menekan rupiah," ujar Lukman. (Adhitya/ef)

Sumber : Admin