Bursa Pagi: Asia Bergerak Mixed di Pembukaan Tahun Naga, IHSG Variatif Berpeluang Balik Arah
Monday, February 12, 2024       08:27 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia membuka sesi perdagangan Tahun Naga, di pekan ketiga Februari, Senin (12/2), dengan bergerak  mixed , di tengah suasana libur yang masih mewarnai sejumlah negara Asia. Bursa saham Jepang, Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan hari ini masih tutup, sedangkan China libur sepanjang pekan ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,3%. Indeks berlanjut melemah 0,16% (-12,4 poin) menjadi 7.632,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak variatif, setelah mengakhiri sesi peragangan pekan lalu dengan melemah 0,17% menjadi 7,235. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 0,67% ke posisi USD22,41.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG masih akan dibayangi peningkatan volume penjualan. Secara teknikal, indeks masih berada di atas Moving Average-20 sehingga masih berpeluang berbalik menguat, namun masih rawan terkoreksi.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan cenderung menguat. Indeks S&P 500 ditutup di atas 5.000 untuk pertama kalinya, sementara Indeks Nasdaq sempat diperdagangkan di atas 16.000. Kepala Eksekutif OpenAI Sam Altman dikabarkan sedang berusaha untuk mengumpulkan dana bagi inisiatif teknologi, untuk membuka peluang baru peningkatan kapasitas pembuatan chip untuk mendukung AI.
Saham-saham megacaps dan chip, termasuk Nvidia melaju, investor meminati teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mengamati laporan keuangan yang kuat. Saham Nvidia melesat 3,6%.Indeks semikonduktor Philadelphia melonjak 1,99%. Saham Microsoft, Amazon dan Alfabet ikut mendorong kenaikan indeks. Pasar menunggu rilis data harga konsumen bulan Januari, pekan ini.
  • Dow Jones Industrial Average melemah 0,14% (-54,64 poin) ke 38.671,69.
  • S&P 500 naik 0,57% (28,7 poin) menjadi 5.026,61.
  • Nasdaq Composite melaju 1,25% (196,95 poin) ke level 15.990,66.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu dengan melorot tipis. Kenaikan  yield  obligasi pemerintah Jerman 10 tahun menjadi 2,38%, ikut andil menekan pasar. Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dalam jangka panjang terus menahan kenaikan lebih lanjut. Sektor saham utilitas yang sering disebut sebagai proksi obligasi, turun 1,0%.
Indeks STOXX 600 turun tipis 0,09% menjadi 484,83, meski mencatat kenaikan mingguan 0,2%. Laju saham Ubisoft dan Hermes diredam oleh kejatuhan L'Oreal sebesar 7,6%. Namun Hermes melesat 4,8% dan Ubisoft melejit 13,8%. Saham sektor perbankan turun 0,3%, seiring kemerosotan BNP Paribas sebesar 2%. Saham sektor layanan kesehatan termasuk di antara yang memperoleh keuntungan tertinggi, terangkat lompatan harga saham Coloplast, Denmark sebesar 9,7%.Sektor teknologi Eropa melonjak 1,2%.
  • DAX 400 Jerman melemah 0,22% (-37,33 poin) ke 16.926,5.
  • FTSE 100 London turun 0,30% (-22,9 poin) menjadi 7.572,58.
  • CAC 40 Prancis berkurang 0,24% (-18,11 poin) di 7.647,52.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pekan lalu berakhir melemah. Para trader mengurangi spekulasi tentang seberapa cepat Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan dan seberapa cepat The Fed akan memangkas suku bunga.
Pasar mengabaikan revisi harga konsumen Desember AS yang naik kurang dari perkiraan awal. Meskipun inflasi masih sedikit hangat, gambaran yang beragam tidak mengubah pandangan pasar mengenai waktu penurunan suku bunga The Fed.
Revisi tahunan untuk Oktober dan November juga menunjukkan IHK meningkat sedikit lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya. Analis mengatakan, revisi tersebut tidak akan membuat The Fed menurunkan suku bunganya. Para pedagang telah mengesampingkan pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya di bulan Maret. Pasar menunggu rilis data utama AS berikutnya, yaitu IHK Januari pada Selasa besok. Indeks dolar (Indeks DXY) turun tipis 0,07% menjadi 104,04.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0784

0.0006

+0.06%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

149.29

-0.030

-0.02%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2628

0.0011

+0.09%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,635

-95.00

-0.60%

2/7/2024

Yuan (USD-CNY)

7.1936

-0.0032

-0.04%

4:00 AM

Sumber : Bloomberg.com, 9/2/2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea menutup pekan lalu dengan kenaikan. Secara mingguan harga minyak melesat sekitar 6%, setelah anjlok 7% pada pekan sebelumnya. Kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah meningkat setelah PM Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal gencatan senjata Hamas, Rabu pekan lalu. Pemboman kota perbatasan selatan Rafah membantu meningkatkan harga minyak sekitar 3%, sehari kemudian.
Harga minyak mentah berjangka juga didukung oleh menguatnya harga bensin dan solar karena penghentian produksi kilang di AS secara signifikan. Bensin berjangka naik sekitar 9% dalam seminggu menjadi USD2,34 per galon, sementara minyak pemanas berjangka meningkat 11% menjadi USD2,96 per galon. Sementara itu, Rusia telah mengekspor lebih banyak minyak mentah daripada kesepakatan OPEC +, sepanjang Februari, menyusul kombinasi serangan pesawat tak berawak Ukraina dan gangguan di kilang-kilangnya.
  • Harga Brent berjangka meningkat 0,7% ke USD82,19 per barel.
  • Harga WTI berjangka menanjak 0,8% ke USD76,84 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange mengakhiri pekan lalu dengan dengan melemah, sekaligus membukukan penurunan mingguan 0,8% di pasar spot. Harga emas tertekan oleh kenaikan imbal hasil USTreasury 10-tahun yang menjadi acuan naik ke level tertinggi dalam dua minggu, dan yiled obligasi dua tahun mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan.
Data pemerintah yang direvisi menunjukkan bahwa IHK Desember AS secara bulanan naik kurang dari perkiraan awal. Pelaku pasar menunggu rilis IHK Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa. Harga logam berharga lainnya; paladium terperosok 2,5% ke level USD865,07 per ounce, platinum anjlok 1,6% ke USD870,97, perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD22,53.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi USD2.022,86 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS 0,4% lebih rendah ke USD2.038,7 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)