Bursa Pagi: Global-Regional Masuk Zona Merah, Hanya Sedikit Peluang Rebound IHSG
Thursday, October 31, 2024       08:33 WIB

Ipotnews - Di pengujung Oktober 2024, Kamis (31/10), bursa saham Asia dibuka tergeincir turun terseret kejatuhan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Investor akan mencermati keputusan suku bunga Bank of Japan dan juga data aktivitas bisnis China.
BoJ diperkirakan akan menahan suku bunga sebesar 0,25%. Biro Statistik Nasional China akan merilis indeks PMI resmi periode September, yang diperkirakan sebesar 49,9, sedikit lebih baik dari bulan sebelumnya di 49,8. Namun tetap berkontraksi selama enam bulan berturut-turut.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,2%. Indeks berlanjut turun 0,24% (-19,4 poin) menjadi 8.161 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka anjlok 1,33% dan Kosdaq drop 1,25%. Kospi berlanjut merosot 1,1% ke 2.565,33.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menyusut 0,49% (-192,28 poin) menjadi 39.085,11, setelah dibuka turun 0,33% dan Topix terpeleset 0,36%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berisiko melemah di tegah beranjutnya aksi jual asing. Pada sesi perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 0,48% menjadi 7.569. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange naik tipis 0,02% di USD21,55.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi terkoreksi, dengan sedikit peluang  technical rebound . Secara teknikal, indeks cenderung bergerak mendekati level 7.500 ke area koreksi minimal dengan sedikit peluang menuju 7.600.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir di zona merah, terseret kejatuhan saham chip dan investor menunggu sejumlah laporan keuangan perusahaan. Estimasi awal PDB AS kuartal III meningkat 2,8% yoy, sedikit di bawah perkiraan 3,0%.
Pertumbuhan payrolls swasta AS melonjak lebih tinggi dari ekspektasi sebanyak 233.000 pekerjaan pada Oktober. Investor terus memcermati persaingan ketat kandidat presiden AS, Kamala Harris dan Donald Trump, menjelang pemilihan umum 5 November.
Saham Alphabet, salah satu saham "Magnificent Seven", melompat 2,8%, mengalahkan ekspektasi pendapatan dan laba kuartal III. Penguatan Alphabet mengangkat sektor jasa komunikasi. Tapi sektor teknologi informasi anjok 1,34%. Advanced Micro Devices dan Qorvo rontok 10,6% dan 27,3%. Super Micro Computer longsor 32,6%. Nvidia anjlok 1,4%. EliLilly ambles 6,2%. Microsoft dan Meta Platforms melaporkan kinerja setelah bel, dengan mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,22% (-91,51 poin) di 42.141,54.
  • S&P 500 menyusut 0,33% (-19,25 poin) menjadi 5.813,67.
  • Nasdaq Composite tergerus 0,56% (-104,82 poin) ke 18.607,93.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup terjerembab. Ekonomi zona euro kuartal III tumbuh lebih cepat dari ekspektasi, tetapi prospeknya lemah karena ancaman tarif dari AS, ketegangan perdagangan dengan China, dan turunnya kepercayaan konsumen. PDB kuartal III Jerman menunjukkan bahwa ekonomi terhindar dari resesi, tetapi inflasi Oktober naik melebihi perkiraan. Investor mewaspadai persaingan ketat antar kandidat menjelang pemilihan presiden AS, 5 November.
Indeks STOXX 600 anjlok 1,25% ke level 511,51. Sektor teknologi terperosok lebih dari 2%, terpukul perkiraan suram pemasok semikonduktor Belgia, Melexis, dan perusahaan chip AS Qorvo dan AMD. Tapi ASM International, melonjak 5,4%. Saham konsultan TI Prancis, Capgemini terjungkal 6%. Sektor sumber daya dasar melemah. Anglo American ambles 4%. UBS Group dan Amundi tersungkur 4,5% dan 2,5%, menyeret kejatuhan indeks jasa keuangan sebesar 2%. Namun Standard Chartered melesat 4%
  • DAX 40 Jerman merosot 1,13% (-220,73 poin) ke 19.257,34.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,73% (-59,98 poin) menjadi 8.159,63.
  • CAC 40 Prancis melorot 1,10% (-82,75 poin) ke 7.428,36.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah. Data makro AS yang lebih kuat dari perkiraan dan rilis APBN Inggris memicu perdagangan yang tidak menentu. Pertumbuhan payrolls swasta AS melonjak pada Oktober, menurut ADP National Employment Report. Ekonomi AS kuartal III tumbuh 2,8% yoy, sedikit di bawah ekspektasi 3%. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,17% menjadi 104,06.
Pounsterling melorot saat Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves menyampaikan APBN pertama pemerintahan Partai Buruh. Yield surat utang Inggris10-tahun bertambah 6 basis poin, mencapai 4,39%, tertinggi sejak akhir Mei. Euro menguat. Data pertumbuhan Jerman dan inflasi regional tercatat lebih kuat dari ekspektasi, mendorong trader untuk memangkas spekulasi pemotongan besar suku bunga ECB pada rapat Desember. Ekonomi zona euro kuartal III, tumbuh 0,4%, melebihi ekspektasi 0,2%.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0859

0.0003

+0.03%

7:12 PM

Yen (USD-JPY)

153.28

-0.140

-0.09%

7:12 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2960

-0.0002

-0.02%

7:12 P

Rupiah (USD-IDR)

15,704.50

-66.000

-0.42%

3:54 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1161

-0.0130

-0.18%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 30/10/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup  rebound , melambung lebih dari 2%. Data persediaan minyak mentah dan bensin AS turun tak terduga pekan lalu, dan OPEC + kemungkinan akan menunda rencana peningkatan output. Stok bensin AS melorot minggu lalu ke level terendah dalam dua tahun, didorong permintaan yang kuat. Persediaan minyak mentah AS turun karena impor minyak mentah dari Arab Saudi merosot, hanya 13.000 bph, dari 150.000 bph pekan sebelumnya.
Impor minyak mentah dari Kanada, Irak, Kolombia, dan Brasil juga menyusut. OPEC + dikabarkan dapat menunda peningkatan produksi minyak yang direncanakan pada Desember selama sebulan atau lebih karena kekhawatiran atas permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan. OPEC + dijadwalkan untuk meningkatkan output 180.000 bph pada Desember, setelah memangkas produksi 5,86 juta bph, setara dengan sekitar 5,7% permintaan minyak global.
  • Harga Brent berjangka melonjak USD1,43 (2,01%) ke USD72,55 per barel.
  • Harga WTI berjangka melompat USD1,40 (2,08%) ke USD68,61 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melesat ke rekor tertinggi. Ketidakpastian pemilihan presiden AS meningkatkan permintaan  safe haven.  Trader juga menunggu data ekonomi untuk petunjuk tentang jalur kebijakan The Fed. The Fed diperkirakan memangkas suku bunga seperempat poin pada rapat November mendatang. Pasar menunggu indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS dan data penggajian, yang akan dirilis Kamis dan Jumat.
Pemilihan presiden AS akan mencapai klimaksnya pada 5 November, dengan hasil jajak pendapat yang ketat antara Donald Trump, dan Kamala Harris. Data pertumbuhan payrolls swasta AS melonjak lebih tinggi dari ekspektasi, sebanyak 233.000 pekerjaan pada Oktober. PDB AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,8%. Harga logam berharga lainnya; paladium ambles 5,8% ke level USD1.151,75 per ounce, perak spot anjlok 1,7% ke USD33,87, sementara platinum terperosok 2,8% ke posisi USD1.014,10.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,43% menjadi USD2.786,61 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS meningkat 0,7% ke USD2.800,8 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)