Bursa Pagi: Didukung Kenaikan Indeks Gobal, Asia Dibuka Menguat, Laju IHSG masih Rawan Terkoreksi
Thursday, March 13, 2025       08:32 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis(13/3), dibuka menguat melanjutkan tren kenaikanindeks acuan pada sesi penutupan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Februari memperlihatkan kenaikan 0,2% (mom), di bawah ekspektasi kenaikan 0,3% dan kenaikan 0,5% di Januari, memperkuat harapan penurunan suku bunga The Fed tahun ini. Secara tahunan IHK naik 2,8%.
Pasar menunggu rilis indeks harga produsen dan data klaim pengangguran AS pekan lalu, Kamis ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32%. Namun indeks berlanjut turun tipis 0,09% di 7.779,4 pada pukul 8:25 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,7% dam Kosdaq naik 0,47%. Kospi berlanjut meningkat 0,74% ke 2,593,99.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menanjak 1,01% (371,74 poin) ke 37.190,83, setelah dibuka melonjak 1,22% dan Topix melaju 0,96%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang melanjutkan tren kenaikan, setelah mengkahiri sesi perdagangan kemarin dengan melonjak 1,82% ke level 6.665. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melompat 2,34% ke level USD16,87.
Beberapa analis memperkirakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan didukung  net buy  asing menuju level 6.700. Secara teknikal, kenaikan indeks pada sesi perdagangan kemarin telah menembus menembus MA20 namun belum mampu  break  ke level 6.680 sehingga masih rawan terkoreksi.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat. Data inflasi AS yang lebih dingin dari perkiraan meredam aksi jual, namun kekacauan eskalasi perang tarif multi-front Trump menahan kenaikan. IHK AS naik 0,2% pada Februari lalu, di bawah ekspektasi 0,3%, menjaga harapan pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini. Kanada dan Eropa menyatakan akan membalas pemberlakukan tarif impor 25% terhadap impor baja dan alumunium oleh AS.
Perang dagang AS dikhawatirkan akan mendongkrak harga dan dapat mendorong AS, bersama Kanada dan Meksiko, menuju resesi. Goldman Sachs menurunkan target akhir tahun S&P 500. J.P. Morgan melihat peningkatan kemungkinan resesi di AS.   Saham teknologi memimpin kenaikan 11 sektor utama S&P 500, sementara  consumer staples  dan  healthcare  paling lemah. Saham P&G, Walmart, dan McDonald's jatuh antara 2,4% hingga 2,7% membebani indeks Dow Jones. Saham Intel dan Nvidia melesat 4,6% dan 6,43%.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,20% (-82,55 poin) di 41.350,93.
  • S&P 500 naik 0,49% (27,23 poin) menjadi 5.599,30.
  • Nasdaq Composite melonjak 1,22% (212,36 poin) ke 17.648,45.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir menguat. Optimisme seputar perkembangan positif konflik Ukraina-Rusia, dan laporan inflasi AS yang lebih dingin dari perkiraan, mengangkat sentimen. AS sepakat untuk melanjutkan bantuan militer dan pembagian intelijen dengan Kyiv, setelah Ukraina bersedia menerima gencatan senjata 30 hari dengan Rusia. Investor mencermati perkembangan politik di Portugal dan pemungutan suara untuk reformasi ekonomi Jerman.
Indeks STOXX 600 meningkat 0,81% ke 541,25. Bursa regional utama juga menghijau. Sebagian besar sub-indeks STOXX 600 mencatat kenaikan, dipimpin sektor perbankan serta barang dan jasa industri Eropa. Indeks  healthcare  naik 0,4%, didukung kesepakatan senilai USD5,3 miliar Zealand Pharma (melambung 37%) dan Roche (meloncat 3,6%). Saham peritel ambles 3%, terseret kejatuhan 7,5% saham. Saham Puma rontok 19,9%.
  • DAX 40 Jermanmelonjak 1,56% (347,65 poin) ke 22.676,41.
  • FTSE 100 Inggris naik 0,53% (44,98 poin) menjadi 8.540,97.
  • CAC 40 Prancis meningkat 0,59% (47,05 poin) ke 7.988,96.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Data inflasi AS melambat meski ketegangan perdagangan terus membebani pasar. Perang dagang AS dan mitra dagangnya, yang dipicu pengumuman tarif Trump yang tidak dapat diprediksi, memicu ketidakpastian. Kabar terbaru Trump mengancam akan menanggapi Uni Eropa jika mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS senilai 26 miliar euro (USD28 miliar) mulai bulan depan.
Yen dan euro melemah. Ukraina mengatakan siap mendukung usulan Washington untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia, namun Kremlin masih menunggu rincian dari AS. Janji pengeluaran fiskal besar-besaran oleh Jerman, menjadi rumit setelah Partai Hijau berniat memblokir rencana tersebut dan merilis proposal tandingan. Dolar Kanada menguat, setelah Bank of Canada memangkas suku bunga 25 bps menjadi 2,75%. Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,14% di 103,59.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0886

-0.0002

-0.02%

7:19 PM

Yen (USD-JPY)

148.16

-0.0900

-0.06%

7:19 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2962

-0.0001

-0.01%

7:19 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,452

43.500

+0.27%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2380

0.0079

+0.11%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 12/3/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir melonjak. Data resmi menunjukkan, stok minyak mentah AS meningkat 1,4 juta barel, lebih ketat dari ekspektasi kenaikan 2 juta barel. Stok bensin AS melorot 5,7 juta barel melebihi ekspektasi penarikan 1,9 juta barel. Stok sulingan juga turun lebih dari perkiraan. Tarif agresif impor AS diperkirakan akan menaikkan biaya sebagian besar barang dalam beberapa bulan mendatang.
Indikasi meredanya inflasi AS memberi investor sedikit kelegaan setelah IHK Februari meningkat di bawah ekspektasi. Namun investor terus mencermati meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi AS dan dampak tarif Trump terhadap perekonomian global. OPEC mempertahankan perkiraannya untuk pertumbuhan yang relatif kuat dalam permintaan minyak global 2025. Produksi OPEC + mencapai 363.000 bph pada Februari, dipimpin lompatan produksi di Kazakhstan.
  • Harga Brent berjangka melompat USD1,39 (2%) ke USD70,95 per barel.
  • Harga WTI berjangka meloncat USD1,43 (2,2%) ke USD67,68 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange din ihari tadi juga ditutup menguat. Ketidakpastian tarif dan laporan inflasi yang lebih dingin, memperkuat spekulasi pemotongan suku bunga AS tahun ini. IHK Februari AS naik 0,2% setelah meningkat 0,5% pada Januari, di bawah eksepktasi kenaikan 0,3%. Namun, pelemahan inflasi Februari diperkirakan bersifat sementara terbebani tarif agresif impor AS yang akan menaikkan biaya sebagian besar barang dalam beberapa bulan mendatang.
Investor menunggu rilis Indeks Harga Produsen dan klaim pengangguran mingguan AS, Kamis besok. Tarif tambahan 25% pada semua impor baja dan aluminium AS mulai berlaku Rabu, memicu pembalasan cepat dari Eropa dengan mempersiapkan tarif balasan senilai USD28 miliar mulai bulan depan. Harga logam berharga lainnya; perak spot melaju 1,1% ke USD33,31 per ounce, platinum melonjak 1,3% ke USD987,40, dan paladium naik 0,2% menjadi USD947,50.
  • Harga emas spot meningkat 0,7% menjadi USD2.935,59 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melaju 0,9% ke USD2.946,80 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)