Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat Moderat, IHSG Bersiap Kembali ke Jalur Hijau
Thursday, October 10, 2024       08:30 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (10/10), dibuka cenderung menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Rsilis risalah rapat September The Fed menunjukkan dukungan para pembuat kebijakan untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga, jelaang rilis data indikator inflasi sepetmber AS dan laporan keuangan emiten kuartal III, jelang akhir pekan ini.
Investor Asia akan mencermati rilis data indeks harga produsen Jepang periode September yang meningkat 2,8% yoy, melebihi ekspektasi kenaikan 2,3% dan peningkatan 2,5% pada Agustus lalu.
Pasar juga akan memantau bursa saham China setelah Shenzhen Composite Index mencatatkan hari perdagangan terburuk sejak 1997.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,5%. Indeks berlanjut menguat 0,53% (43,8 poin) menjadi 8.231,2 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka naik 0,6% dan Kosdaq meningkat 0,7%. Kospi berlanjut menguat 0,28% di posisi 2.601,72.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,43% (170,08 poin) menjadi 39.448,04, setelah dibuka naik 0,5% dan Topix menguat 0,4%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berbalik menanjak, setelah gagal mempertahankan manuvernya di zona hijau pada sesi perdagangan kemarin, melorot 0,74% ke 7.501. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,43% menjadi USD21,76.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas karena masih dibayangi tekanan jual. Secara teknikal, posisi indeks masih berada di area merah sehingga masih rawan terkoreksi, namun berpeluang melaju menuju level 7.550.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat. Indeks S&P 500 dan Dow kembali mencetak rekor penutupan tertinggi, setelah rilis risalah rapat The Fed. Pasar masih menunggu rilis data inflasi September serta musim laporan keuangan, jelang akhir pekan ini. Risalah rapat September the Fed menunjukkan "mayoritas substansial" pejabat mendukung pemotongan suku bunga setengah poin. Investor juga memantau potensi kerusakan dari Badai Kategori 5 Milton.
Saham Alphabet anjlok 1,5% setelah Departemen Kehakiman AS mengatakan akan memaksa Google mendivestasi sejumlah bisnisnya. Dari 11 sektor industri S&P 500, sembilan di antaranya menghijau. Saham sektor utilitas merosot 0,9% dan sektor jasa komunikasi turun 0,6%. Saham Boeing tersungkur 3,4%. Norwegian Cruise Line dan Carnival melejit 10,9% dan 7%, Royal Caribbean Cruises melesat 5,2%. Saham Arcadium Lithium melambung 30,9%. Alibaba Group dan PDD Holdings anjlok 1,6% dan 2,3%.
  • Dow Jones Industrial Average melaju 1,03% (431,63 poin) ke 42.512,00.
  • S&P 500 meningkat 0,71% (40,91 poin) ke posisi 5.792,04.
  • Nasdaq Composite naik 0,60% (108,70 poin) menjadi 18.291,62.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup menguat. Investor fokus pada potensi pemangkasan suku bunga yang akan datang dan laporan inflasi AS pekan ini. Banyak pejabat ECB berargumen untuk pemangkasan suku bunga lagi minggu depan.Pasar juga menunggu konferensi pers Kementerian Keuangan China, Sabtu, untuk rincian baru tentang stimulus fiskal. Investor akan mencermati laporan keuangan kuartal III, pekan depan. LSEG memperkirakan kenaikan laba 4,6% dari tahun lalu.
Indeks STOXX 600 naik 0,66% menjadi 520,05. Sektor otomotif dan suku cadang melaju 1,1%. Saham Continental, pemasok otomotif asal Jerman melesat 7,2%. Kinerja perbankan memburuk, terseret kejatuhan saham ING, Belanda sebesar 2,5%. Pabrikan baterai Jerman, Varta, meroket 81%, setelah mengatakan Porsche AG akan berinvestasi di unit bisnis sel litium-ion format besar. Saham pabrikan kemasan medis Jerman, Gerresheimer melonjak 4% setelah investor Ricky Sandler membeli 5,43% sahamnya.
  • DAX 40 Jerman melaju 0,99% (188,46 poin) ke posisi 19.254,93.
  • FTSE 100 Inggris meningkat 0,65% (53,13 poin) ke 8.243,74.
  • CAC 40 Prancis naik 0,52% (38,77 poin) menjadi 7.560,09.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir menguat. Pasar merespons rilis notulen rapat September The Fed yang menunjukkan mayoritas perumus kebijakan mendukung pemangkasan suku bunga 50 bps. Trader menunggu rilis indeks harga konsumen September AS, Kamis ini. Notulen rapat FOMC sudah tidak berpengaruh setelah rilis data penggajian yang kuat, Jumat lalu, mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dalam jangka pendek.
Trader melihat peluang sekitar 83% untuk pemotongan 25 bps pada November, dan sekitar 50 bps lebih banyak pada akhir tahun, menurut perhitungan LSEG . Sedangkan peluang the Fed untuk mempertahankan suku bunga bulan depan hanya 17%. Kementerian keuangan China mengatakan akan menggelar konferensi pers tentang kebijakan fiskal, Sabtu depan. Euro dan yen berlanjut melemah terhadap dolar. Poundsterling juga melemah. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,38% menjadi 102,88.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0941

0.0002

+0.02%

7:17 PM

Yen (USD-JPY)

149.26

-0.0500

-0.03%

7:17 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3067

-0.0004

-0.03%

7:17 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,629.50

-25.500

-0.16%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.0813

0.0180

+0.25%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 10/10/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melorot. Persediaan minyak mentah AS melonjak 5,8 juta barel menjadi 422,7 juta barel, minggu lalu, melebihi ekspektasi kenaikan 2 juta barel. Tapi risiko gangguan pasokan Iran karena konflik Timur Tengah dan Badai Milton di AS meredam lonjakan harga minyak. Penarikan yang lebih besar dari ekspektasi pada bensin dan minyak sulingan juga membantu meredakan harga.
Amerika bersiap menghadapi badai besar kedua, Badai Milton, yang diperkirakan akan menimbulkan tornado dan hujan lebat beberapa jam sebelum menghujam Florida. Pasar tetap waspada terhadap kemungkinan serangan Israel ke infrastruktur minyak Iran, meski ada kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata Hizbullah-Israel. Badan Informasi Energi (EIA) AS, Selasa, menurunkan perkiraan permintaannya untuk 2025 karena melambatnya aktivitas ekonomi di China dan Amerika Utara.
  • Harga Brent berjangka susut 60 sen (-0,8%) ke USD76,58 per barel.
  • Harga WTI berjangka turun 33 sen (-0,5%) jadi USD73,24 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah. Harga emas telah melorot enam hari berturut-turut, terbebani penguatan dolar dan menyusutnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih besar pada November nanti. Risalah rapat sesi 17-18 September, menyebutkan bahwa laju pemotongan suku bunga di masa mendatang tidak akan ditentukan oleh pengurangan awal yang besar.
Pasar melihat kemungkinan 76% untuk pemotongan 25 bps bulan depan, menurut FedWatch Tool CME Group.Presiden Dallas Fed Bank, Lorie Logan, menginginkan pengurangan yang lebih kecil mengingat risiko kenaikan inflasi yang "masih nyata" dan "ketidakpastian" prospek ekonomi. Investor menunggu rilis IHK dan IHP AS, Kamis dan Jumat ini. Harga logam berharga lainnya; perak spot melorot 0,8% ke USD30,46 per ounce, platinum stabil di USD949,91, sementara paladium melonjak 1,6% ke level USD1.038,25.
  • Harga emas spot turun 0,5% menjadi USD2.607,93 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS susut 0,4% di USD2.626 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)