Bursa Pagi: Asia Dibuka Memerah, Adang Peluang Laju IHSG
Friday, April 19, 2024       08:24 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (19/4), bursa saham Asia dibuka di zona merah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham Wall Street.
Pasar mencermati rilis data inflasi Maret Jepang yang meningkat 2,7%, lebih rendah dari 2,8% di Februari. Inflasi inti naik 2,6%, sesuai ekspektasi. Pasar juga mencermati harga saham produsen chio, setelah rilis laporan keuangan Taiwan Semiconducter Manufacturng Corp yang menunjukkan pendapatan dan laba yang melebihi ekspektasi.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia hampir 1%. Indeks beralnjut merosot 1,02% (-78 poin) ke posisi 7.564,1 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka anjlok 1,8% dan Kosdaq drop 1,34%. Kospi berlanjut tergelincir 1,56% ke level 2.593,67.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang ambles 2,18% (-828,82 poin) ke level 37.250,88, setelah dibuka terperosok 1,88% dan Topix anjlok 1,3%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang melanjutkan kenaikan, setelah berhasil rebound 0,5% pada sesi perdagangan kemarin menjadi 7.166. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange naik 0,41% menjadi USD20,89.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini bakal melanjutkan proses penguatan, menuju 7.200. Penguatan harga pada mayoritas komoditas ekspor akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks. Secara teknikal, indeks masih berpeluang melanjutkan kenaikan selama masih bertahan di atas level 7.150.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir variatif. Investor menyaring laporan keuangan perusahaan terbaru. Klaim pengangguran awal mingguan tidak berubah dari pekan sebelumnya sebesar 212.000, memperlihatkan pasar tenaga kerja AS tetap tangguh. Indeks manufaktur Atlantik Tengah melesat ke level tertinggi dalam dua tahun. Presiden The Fed New York dan Presiden The Fed Atlanta mengatakan perekonimian AS masih kuat dan laju inflasi menuju target Fed sebesar 2% lebih lambat dari ekspektasi.
S&P 500 dan Nasdaq anjlok 2% dan 3% sejauh pekan ini, sementara Dow melemah 0,6%. Saham Netflix jatuh sekitar 4%. Meta Platforms melonjak 1,54%. Distributor suku cadang otomotif Genuine Parts melambung 11,22%. Las Vegas Sands dan Equifax ambles 8,66% dan 8,49%.
  • Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,06% (22,07 poin) di 37.775,38.
  • S&P 500 turun 0,22% (-11,09 poin) menjadi 5.011,12.
  • Nasdaq Composite melorot 0,52% (-81,87 poin) ke posisi 15.601,50.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menguat, didorong sektor industri. Musim laporan keuangan mulai bergulir, pasar bersiap menghadapi rilis laporan keuangan perusahaan, laba kuartal pertama diperkirakan anjlok 12,1% (yoy) menurut LSEG . Bank Sentral Eropa (ECB) menegaskan bahwa penurunan suku bunga pada Juni akan segera dilakukan, namun para pengambil kebijakan masih berbeda pendapat mengenai seberapa rendah suku bunga agar menstimulasi perekonomian.
Indeks STOXX 600 naik 0,24% menjadi 499,70. Perusahaan engineering Swiss, ABB melesat 6,3% menyentuh rekor tertinggi menyusul laporan keuangan yang optimistis, mengangkat sektor barang dan jasa industri, sebesar 0,7%. Sektor telekomunikasi melesat 1%, didorong lonjakan 6,7% saham Tele2 Swedia. Perbankan melejit 1,9%, dipimpin kenaikan 5,3% saham Bankinter. Millennium bcp, Protugal naik 6%. Sektor teknologi turun 0,8%, karena ASML melanjutkan kejatuhan sebesar1,4%.
  • DAX 40 Jerman menguat 0,38% (67,38 poin) ke 17.837,40.
  • FTSE 100 Inggris naik 0,37% (29,06 poin) menjadi 7.877,05.
  • CAC 40 Prancis meningkat 0,52% (41,75 poin) ke level 8.023,26.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Rilis data ekonomi AS masih mendukung kemungkinan The Fed akan menunda penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini. Presiden Fed New York, John Williams mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk memangkas suku bunga saat ini. Aktivitas manufaktur di Atlantik Tengah AS, April ini berekspansi, terbesar dalam dua tahun karena kuatnya pesanan baru dan pengiriman barang jadi.
Indeks kondisi bisnis bulanan The Fed Philadelphia naik menjadi 15,5 dari 3,2 pada Maret, jauh melampaui estimasi yang paling optimis sekalipun. Data klaim pengangguran awal AS, pekan lalu, tidak berubah sebesar 212.000, lebih rendah dari perkiraan 215.000. Penjualan  existing home  sepanjang Maret anjlok 4,3% menjadi 4,19 juta unit. Peringatan dari Menteri Keuangan AS, Jepang dan Korea Selatan mengenai penurunan tajam yen dan won sempat membebani dolar. Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,2% di 106,15.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0640

-0.0003

-0.03%

7:11 PM

Yen (USD-JPY)

154.64

0.0000

0.00%

7:11 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2432

-0.0004

-0.03%

7:12 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,179

-41.000

-0.25%

3:49 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2387

0.0002

+0.00%

2:58 PM

Sumber : Bloomberg.com, 18/4/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup bertahan mendekati level terendah dalam tiga minggu. Investor mempertimbangkan data ekonomi AS yang variatif, sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, serta meredanya ketegangan di Timur Tengah. Ketahanan pasar tenaga kerja AS dan peningkatan inflasi menyebabkan pasar keuangan memperkirakan The Fed akan menunda pemotongan suku bunga hingga September.
ECB menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada Juni. Pejabat senior di bank sentral China mengatakan masih ada ruang bagi untuk mengambil langkah-langkah guna mendukung perekonomian, namun perlu upaya untuk mencegah uang tunai mengalir kembali ke sistem perbankan karena lemah permintaan kredit. Venezuela kehilangan izin AS untuk mengekspor minyak. AS juga mengumumkan sanksi terhadap Iran.
  • Harga Brent berjangka turun 18 sen (-0,2%) menjadi USD87,11 per barel.
  • Harga WTI berjangka naik 4 sen (-0,1%) menjadi USD82,73 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir menguat tajam. Ketegangan di Timur Tengah menambah daya tarik emas, meski data ekonomi AS yang kuat memperkecil prospek pemotongan suku bunga. Israel mengisyaratkan akan membalas serangkaian serangan Iran meski ada seruan untuk menahan diri dari negara-negara Barat. Pembelian emas oleh bank sentral juga mendukung harga emas.
Analis mengatakan penyusutan ekspektasi pemotongan suku bunga the Fed dan aksi ambil untung ketika harga naik dengan cepat, mungkin akan menekan emas, namun penurunan tajam tidak mungkin terjadi.Harga logam berharga lainnya; perak di pasar spot naik 0,3% menjadi USD28,30 per ounce, platinum meningkat 0,7% ke posisi USD944,25 dan paladium bertambah 0,1% di USD1.027,34.
  • Harga emas di pasar spot melaju 1% ke USD2.384,83 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS 0,4% lebih menjadi USD2.398 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru