Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (29/11), bursa saham Asia dibuka melemah, setelah sesi perdagangan saham global yang relatif sepi karena libur Thanksgiving di AS.
Investor mencermati rilis data inflasi November di Tokyo, yang menunjukkan kenaikan 2,6%, lebih tinggi dari 1,8% pada Oktober lalu. Inflasi inti naik 2,2%, di atas ekspektasi 2,1%.
Rilis data produksi industrial di Korea Selatan memperlihatkan kenaikan 2,3% yoy pada Oktober lalu, lebih tinggi dari 1,3% di September.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,52%. Indeks berlanjut melorot 0,55% (-46,3 poin) menjadi 8.398 pada pukul 8:25 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka anjlok 1,38% dan Kosdaq merosot 1%. Kospi berlanjut terperosok 2,22% ke level 2.449,12.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang merosot 0,9% (-346,62 poin) ke posisi 38.002,44, setelah dibuka melorot 0,72% dan Topix turun 0,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berisiko melemah, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melorot 0,63% ke 7.200. Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan tren koreksi menuju 7.100.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kenaikan yang terjadi pada mayoritas bursa saham Eropa pada perdagangan kemarin dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG .Sementara itu, teknikal IHSG yang saat ini kembali berada di bawah EMA10 dan aliran dana asing yang terus tercatat keluar, diprediksi menjadi pendorong pelemahan IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan rentang support 7.120 dan resistance 7.250.
Amerika Serikat dan Eropa
Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir menguat. Investor mencermati laporan inflasi dan perkembangan politik di Prancis. Volume perdagangan relatif ringan karena Wall Street tutup untuk liburan Thanksgiving. Pemerintahan PM Prancis Michel Barnier menghadapi masa depan yang tidak pasti karena kesulitan mendapatkan persetujuan APBN 2025 dari parlemen. Inflasi di Jerman tetap stabil pada November di level 2,4%. Inflasi utama Spanyol pada November sesuai dengan ekspektasi.
Indeks STOXX 600 naik 0,46% menjadi 507,30. Saham pertahanan memimpin kenaikan sektoral, didorong lonjakan Airbus 4,1%. Sektor teknologi melonjak hampir 1%. Saham chip melesat setelah Bloomberg melaporkan pembatasan chip China oleh AS mungkin tidak separah yang diprediksi. Saham ASM International, BE Semiconductor, dan ASML melambung antara 2% dan 2,5%. Sektor perbankan meningkat 0,9%. Saham Direct Line Insurance melambung 41,4%. Aviva ambles 2,3%. Grifols melejit 11,8%
- CAC 40 Prancis naik 0,51% (36,22 poin) menjadi 7.179,25.
- DAX 40 Jerman meningkat 0,85% (163,98 poin) ke 19.425,73.
- FTSE 100 Inggris naik tipis 0,08% (6,47 poin) di 8.281,22.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia bergerak reltif mendatar pada sesi perdagangan kemarin. Perdagangan secara umum sepi, pergerakan mata uang secara umum tidak terlalu terlihat karena pasar saham dan obligasi AS tutup untuk liburan Thanksgiving. Euro melemah terhadap dolar karena para pedagang menahan taruhan akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa. Inflasi tahunan Jerman datar pada November meskipun ada ekspektasi kenaikan kedua berturut-turut.
Pasar uang kini hanya melihat peluang 13% pemangkasan suku bunga ECB sebesar 50 bps. Yen Jepang melemah tetapi dengan kenaikan 2,1% sejauh pekan ini, mata uang tersebut telah pulih dari kerugian yang diderita sejak pemilihan umum AS dan menuju kinerja mingguan terbaiknya dalam tiga bulan. Pasar melihat peluang sekitar 53% bahwa Bank Jepang akan menaikkan suku bunga bulan depan. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik tipis di 106,21.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.0560 | 0.0008 | +0.08% | 6:17 PM |
Yen (USD-JPY) | 151.37 | -0.1800 | -0.12% | 6:17 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.2691 | 0.0004 | +0.03% | 6:17 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 15,871.50 | -63.000 | -0.40% | 2:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.2445 | -0.0007 | -0.01% | 1:54 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 28/11/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea menutup sesi perdagangan kemarin dengan menguat. Israel dan kelompok senjata Lebanon, Hizbullah, saling menuduh bahwa senjata gencatan mereka telah dilanggar, dan tank Israel kembali menembaki Lebanon selatan. OPEC + mengadakan beberapa hari pertemuan yang kemungkinan akan memperpanjang pemangkasan produksi. Pasar sepi karena libur Thanksgiving di AS.
OPEC + akan mengadakan pertemuan berikutnya hingga 5 Desember dari 1 Desember untuk menghindari konflik dengan peristiwa lain. Sedikit menekan harga, stok bensin AS pekan lalu melonjak 3,3 juta barel, jauh dari ekspektasi penurunan. Perlambatan pertumbuhan permintaan bahan bakar di China dan AS menekan harga minyak tahun ini.
- Harga Brent berjangka naik 34 sen (-0,5%) ke USD73,17 per barel.
- Harga WTI berjangka menguat 16 sen (0,2%) di USD68,88 per barel.
Harga emas pada sesi perdagangan kemarin ditutup melemah, tertekan penguatan dolar AS. Perdagangan relatif sepi karena pasar AS tutup untuk liburan Thanksgiving. Investor mencermati serangkaian data ekonomi yang menunjukkan inflasi AS yang sangat kuat, sehingga bisa mendorong The Fed untuk berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Pasar sekarang melihat peluang 68,2% untuk pemotongan suku bunga seperempat poin pada rapat Desember The Fed, menurut FedWatch Tool CME Group.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, memperingatkan akan adanya pembalasan jika Trump memberlakukan tarif 25%, dengan mengutip potensi hilangnya lapangan kerja di AS dan harga konsumen yang lebih tinggi. Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun 0,10% menjadi 878,55 metrik ton, pada Rabu lalu. Harga logam berharga lainnya; perak spot melorot 0,7% ke USD29,87 per ounce, platinum naik 0,4% jadi USD931,00 dan paladium meningkat 0,6% ke USD978,27.
- Harga emas spot turun tipis 0,01% di USD2.635,71 per ounce.
- Harga emas berjangka AS melemah 0,17% ke USD2.660,20 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)