Bursa Ekuitas Eropa Mendatar, Terhambat Kejatuhan Saham Bayer dan Energi
Friday, May 12, 2023       03:40 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa mendatar, Kamis, karena kejatuhan saham Bayer Jerman dan sektor energi mengimbangi kenaikan sebelumnya didorong harapan jeda dalam kampanye kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah dukungan data ekonomi Amerika Serikat.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,02 poin menjadi 463,62, setelah naik sebanyaknya 0,7% pada awal sesi, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (11/5) atau Jumat (12/5) dini hari WIB.
Serangkaian data baru-baru ini tentang inflasi dan pasar tenaga kerja di Amerika menambah bukti bahwa ekonomi terbesar dunia itu kehilangan tenaga, dan meningkatkan harapan untuk jeda dalam kenaikan suku bunga the Fed.
"Saya tidak berpikir the Fed akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini," kata Patrick Armstrong, Chief Investment Officer Plurimi Wealth.
"Chairman Fed (Jerome) Powell ingin mempertahankan suku bunga pada level ini sampai dia menurunkan inflasi ke level yang lebih dekat dengan mandatnya. Tetapi saya tidak yakin pasar benar tentang semua pemotongan suku bunga yang diperhitungkan."
STOXX 600 bergerak terbatas dalam beberapa minggu terakhir, karena investor mempertimbangkan prospek kebijakan moneter Amerika dan Eropa, serta potensi resesi AS setelah kenaikan suku bunga yang agresif dan gejolak perbankan baru-baru ini.
Konsumen zona euro menaikkan ekspektasi inflasi mereka pada Maret, bahkan ketika tingkat pertumbuhan harga turun dan Bank Sentral Eropa (ECB) terus menaikkan suku bunga, survei ECB menunjukkan.
Anggota Governing Council Joachim Nagel mengatakan kepada  Bloomberg TV  "masih dipertimbangkan" ketika ditanya apakah suku bunga masih akan naik pada September, sementara perumus kebijakan ECB Pablo Hernandez de Cos mencatat siklus kenaikan suku bunga berada pada tahap akhir.
Di antara penggerak utama, Bayer adalah hambatan STOXX 600 teratas, anjlok 7,5%, penurunan satu hari terburuknya dalam hampir dua tahun, setelah memperingatkan bahwa kinerja keuangan 2023 dapat berada di ujung bawah kisaran targetnya, terpukul inflasi biaya dan penurunan harga obat pembasmi rumput berbasis glifosat.
Energi adalah salah satu sektor yang paling terpukul, merosot 1,6%, mengikuti kejatuhan harga minyak.
Raksasa tambang tembaga Glencore dan Rio Tinto masing-masing tersungkur 4% dan 2% karena penurunan harga logam merah itu.
BP, bank terbesar di Eropa HSBC dan pabrikan otomotif Jerman Volkswagen diperdagangkan tanpa hak dividen, kehilangan antara 1,2% dan 5,6%.
Di sisi lain, perusahaan real estat Swedia SBB adalah top gainer STOXX 600, rebound 12,7% setelah penurunan tiga hari hampir 44%.
Peternakan salmon Norwegia, SalMar, melonjak 6,5% setelah merilis laporan keuangan kuartal pertama.
Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris ditutup turun 0,14% atau 10,75 poin menjadi 7.730,58 setelah Bank of England menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 4,5% dan bersiap untuk "tetap berada di jalur" dalam pertempuran melawan tekanan harga yang membandel.
Indeks DAX Jerman menyusut 0,39% atau 61,32 poin menjadi 15.834,91, sedangkan CAC Prancis menguat 0,28% atau 20,58 poin menjadi 7.381,78. (ef)

Sumber : Admin