Ipotnews - Emiten perusahaan tekstil, PT Trisula Textile Industries Tbk (

BELL

), menegaskan pihaknya tak terpengaruh oleh dampak kebijakan perang tarif yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Direktur

BELL

, Heru Jatmiko Harrianto, menegaskan kinerja penjualan perseroan sepanjang 2024 sebanyak 94% terserap untuk pasar domestik. "Sisanya hanya 6% yang untuk pasar ekspor," kata Heru dalam konferensi pers paparan publik kinerja 2024 yang digelar secara virtual, Selasa (15/4).
Harus menegaskan dari alokasi penjualan ekspor yang cuma 6% dari total penjualan

BELL

, mayoritas ditujukan untuk ekspor ke Jepang. "Sementara alokasi ekspor ke AS tidak ada. Jadi kami tidak terdampak secara langsung oleh kebijakan Presiden Trump," ujar Heru.
Pada saat yang sama, Direktur Utama

BELL

, Karsongno Wongso Djaja mengakui tidak akan ada dampak langsung dari kebijakan tarif impor Presiden Trump terhadap portofolio bisnis perseroan. "Namun tetap ada dampak yang harus diwaspadai," kata Karsongno dalam kesempatan yang sama.
Pasalnya perang dagang antara AS dengan China semakin keras. China yang kehilangan pasar AS dalam jumlah besar, pasti akan mencari pasar - pasar tujuan ekspor yang baru.
"Barang - barang produk tekstil China bisa semakin membanjiri pasar Indonesia dengan harga murah. Ini bisa mengganggu stabilitas industri garmen dan tekstil nasional. Kondisi inilah yang harus diantisipasi pemerintah," pungkas Karsongno.
Tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32% ditunda hingga 90 hari ke depan. Alasannya, Indonesia tak termasuk negara yang dianggap menentang Trump.
Sebelumnya, Indonesia memutuskan mengambil jalur negosiasi dengan AS soal apa yang disebut sebagai "tarif resiprokal" Trump yang berlaku mulai 9 April.
Bukan cuma Indonesia, negara-negara di ASEAN kompak memilih negosiasi daripada retaliasi atau membalas dengan memberikan tarif ekstra ke AS, seperti Uni Eropa, Kanada, dan China.
(Adhitya)

Sumber : admin