8 Tanda Bahwa Anda seharusnya Telah Pensiun  ...  tapi Masih Bekerja
Thursday, January 16, 2025       14:50 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  10 Tanda Bahwa Anda Telah Siap Untuk Pensiun kami telah membahas mengenai tanda-tanda bahwa Anda telah siap untuk pensiun (walau pun mungkin usia Anda belum termasuk dalam usia pensiun normal menurut peraturan Perusahaan).
Melanjutkan pembahasan sebelumnya itu, pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai '8 Tanda Bahwa Anda Seharusnya Telah Pensiun (Tapi Anda Masih Bekerja).
Artikel sebelumnya berusaha menjawab pertanyaan orang-orang yang masih dalam masa aktif bekerja, tetapi sudah mendekati usia pensiun normalnya, dan mulai bertanya-tanya apakah dirinya sudah siap untuk pensiun ataukah masih belum siap untuk pensiun?
Sebaliknya, artikel kali ini berusaha menunjukkan, pada orang-orang yang masih bekerja, bahwa seharusnya mereka saat ini telah pensiun (tetapi mereka masih bekerja).
Ada dua masalah besar (di samping masalah lainnya) yang membuat orang-orang yang seharusnya telah pensiun tetapi memilih untuk tetap bekerja: (1) Tetap bekerja berarti selalu ada uang yang mengalir masuk dari gaji, dan (2) Orang tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika ia tidak bekerja lagi.
Di bawah ini, kami membahas delapan tanda bahwa seseorang seharusnya telah berhenti bekerja (tetapi mereka masih tetap bekerja).
1. Anda masih aktif datang ke kantor, tetapi sudah tidak antusias dengan pekerjaan
Apakan Anda pernah merasakan bahwa Anda sekarang sesungguhnya hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak penting lagi di kantor? Bahwa pekerjaan yang dibebankan kepada Anda sesungguhnya adalah pekerjaan yang sama yang telah Anda kerjakan dalam beberapa tahun terakhir ini? Pekerjaan Anda saat ini sesungguhnya dapat dikerjakan oleh karyawan lain yang lebih junior dari Anda? Mengapa atasan Anda tidak menyuruh Anda untuk mengerjakan pekerjaan lain yang lebih menantang?
Jika Anda merasa sekarang ini hanya mengerjakan pekerjaan tidak penting lagi di kantor, atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh orang lain (yang lebih junior), mungkin itu adalah pertanda bahwa Anda sudah harus pensiun dari pekerjaan. Barangkali Anda masih tetap berada pada posisi saat ini hanya karena atasan segan untuk memecat (dan membayar uang pesangon Anda)?
2. Kesehatan fisik mulai mengganggu aktivitas Anda dalam bekerja
Pada umumnya, makin tua usia sesorang, aktivitas fisiknya pun akan terpengaruh. Untuk karyawan (pekerja) yang bekerja di lingkungan kantor saja, pensiun dapat ditunda sampai usia yang lebih tua. Tetapi, apabila aktivitas fisik Anda dalam bekerja sudah mulai terganggu oleh karena faktor kesehatan, maka hal itu merupakan suatu tanda bahwa Anda sudah harus pensiun.
Contoh pekerjaan di lingkungan perkantoran, tetapi membutuhkan lebih banyak aktivitas fisik adalah  messenger  (pengantar surat), pengemudi mobil operasional perusahaan, bahkan  office boy/ girl  yang tugasnya hanya membersihkan meja dan menghidangkan teh atau kopi untuk karyawan dan tamu.
3. Anda mengalami fase  'burned out'  dalam pekerjaan
 Burn out  adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan suatu fenomena di mana seseorang tetap merasa kelelahan dalam bekerja bahkan setelah beristirahat yang cukup. Siapa saja bisa mengalami  burn out . Istilah orang awam untuk  burn out  adalah capek mental. Kondisi ini banyak terjadi pada orang-orang yang memaksa diri untuk tetap bekerja, walau pun kurang mendapatkan apresiasi dari atasan dan rekan kerja, memiliki beban kerja yang berat, atau pekerjaan yang monoton.
4. Anda merasa telah mempunyai uang yang cukup untuk membiayai masa pensiun
Seringkali seorang karyawan memilih untuk tetap berada pada posisinya sekarang dan tidak mengajukan pensiun atau pensiun dini, walau pun pekerjaannya terasa membosankan atau monoton, atau karena faktor kesehatan yang mulai mengganggu aktivitas fisiknya, atau telah mengalami masalah  burn out  dalam pekerjaannya, semata-mata karena karyawan itu merasa belum memiliki uang yang cukup untuk membiayai kehidupannya di masa pensiun.
Lalu, bagaimana dengan seorang karyawan yang telah menyimpan uang yang cukup untuk membiayai masa pensiunnya? Bukankah ia seharusnya sudah mengajukan pensiun? Anda cukup memeriksa sekali lagi jumlah dana pensiun yang telah Anda kumpulkan selama masih aktif bekerja. Jika Anda merasa bahwa Anda telah menyimpan uang yang cukup untuk membiayai masa pensiun, maka Anda seharusnya sudah pensiun.
5. Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuatmu  stress  
Teknologi dapat sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah. Tetapi, perkembangan teknologi yang sedemikian cepat saat ini, dapat pula menimbulkan  stress  yang berlebihan karena kita tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan teknologi itu.
Perkembangan teknologi menimbulkan  stress , terutama buat karyawan yang bekerja di perusahaan berbasis teknologi, tetapi bukan bagian dari departemen IT ( Information and Technology ) yang terlibat langsung dalam mendesain teknologi yang dipakai perusahaan dalam berbagai produk perusahaan.
Penulis sendiri merasakan betul bahwa perkembangan teknologi dapat membuat  stress  karena kita tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan yang dibawa oleh teknologi tersebut. Ambil contoh misalnya pada waktu penulis membuat ETF yang pertama di Indonesia.
Teknologi yang kami pergunakan saat itu hanyalah  spread sheet  untuk  re-balancing  portofolio pada setiap  re-balancing date . Tetapi sekarang, ada begitu banyak penambahan fitur-fitur dalam ETF, yang membuat bahkan kami yang membuat ETF pertama, tidak mengerti sepenuhnya.
6. Anda sudah terbebas dari semua utang yang ada
Salah satu hal yang juga sering membuat orang tidak ingin pensiun adalah karena ia masih memiliki utang yang belum lunas, terutama utang KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Lalu, bagaimana jika ia telah melunasi semua utang-utangnya? Katakanlah bahwa orang ini sudah melunasi utang KPR, utang KKB, dan bahkan utang jangka pendek seperti utang KK (Kartu Kredit). Mengapa karyawan ini belum pensiun juga?
Seperti telah kami sebutkan di atas, masalah terbesar orang yang seharusnya sudah pensiun (tetapi ia memilih untuk tetap bekerja) adalah (1). Bekerja berarti tetap ada pemasukan, (2) Tidak memiliki rencana untuk melakukan apa pada waktu pensiun nanti.
Jika semua utang telah lunas, Anda tidak lagi mengharapkan uang dari gaji bulanan untuk membayar tagihan yang muncul. Alasan yang paling masuk akal, mengapa orang yang telah bebas utang masih tetap bekerja adalah karena ia belum mempunyai rencana bagaimana mengisi masa pensiunnya nanti.
7. Anda ingin mengejar impian yang lain (bukan lagi bekerja demi uang) tetapi tidak yakin bagaimana memulainya
Sekarang Anda telah berhasil mengatasi dua problem terbesar orang yang memilih tetap bekerja walaupun mereka seharusnya telah pensiun. Pertama adalah ia sudah tidak memiliki utang, dan telah menyimpan uang yang cukup untuk membiayai masa pensiunnya. Kedua adalah ia sudah tahu apa yang akan dilakukannya untuk mengisi masa pensiunnya.
Lalu, hal apa yang masih menghalangi orang ini untuk pensiun?
Misalkan Anda bercita-cita untuk menjadi peternak ayam (atau peternak domba) di kampung. Hal yang menghalangi Anda untuk segera pensiun dan mengejar cita-cita (yang tertunda karena Anda harus menafkahi keluarga) biasanya adalah karena Anda telah terlalu lama bekerja kantoran dan Anda tidak tahu harus mulai dari mana jika Anda harus menjadi peternak di kampung. Well... sayang sekali penulis juga tidak bisa memberi nasihat, karena penulis juga menghadapi hal yang sama.
8. Anda telah mencapai usia pensiun normal (tetapi perusahaan masih mempekerjakan anda)
Jika Anda telah mencapai usia pensiun normal, tetapi Perusahaan masih tetap mempekerjakan Anda, kemungkinannya adalah karena  skill  dan keahlian Anda masih sangat dibutuhkan perusahaan, atau Perusahaan khawatir bahwa setelah pensiun Anda akan dipekerjakan di Perusahaan kompetitor dan Anda akan membocorkan rahasia Perusahaan Anda sekarang.
Menjadi karyawan yang berjasa bagi Perusahaan dan diperebutkan oleh beberapa Perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, tentu merupakan kebanggaan tersendiri. Sekarang menjadi hak Anda untuk menentukan bahwa Anda akan pensiun dari Perusahaan sekarang (dan bekerja di Perusahaan kompetitor), atau pensiun dari Perusahaan sekarang untuk selamanya.
Jika opsi yang pertama yang Anda pilih, pastikan lebih dulu bahwa Anda tidak lagi bekerja demi uang atau gaji yang lebih besar. Jika pilihan yang belakangan yang Anda pilih, mungkin lebih bijaksana jika Anda menyampaikan kepada atasan Anda maksud sebenarnya Anda pensiun, dan bahwa Anda tidak pensiun dari Perusahaan sekarang untuk kemudian pindah ke Perusahaan kompetitor.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS