Wall Street Rontok, Reli S&P 500 Terhenti
Wednesday, October 08, 2025       08:23 WIB

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham utama Wall Street rontok pada perdagangan Selasa (7/10/2025). Bahkan, reli tujuh hari S&P 500 terhenti karenapelemahan saham Oracle Corp menekan sektor teknologi. Sementara itu, investor masih dibayangi ketidakpastian akibat shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memasuki pekan kedua.
Dikutip dari CNBC internasional, indeks S&P 500 turun 0,38% menjadi 6.714,59, mengakhiri tren penguatan selama tujuh hari. Nasdaq Composite terpangkas 0,67% ke 22.788,36 dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 91,99 poin atau 0,2% ke 46.602,98.
Penurunan saham Oracle terjadi setelah laporan The Information menyebut margin bisnis komputasi awan (cloud) perusahaan jauh lebih rendah dari perkiraan analis, bahkan beberapa kontrak penyewaan chip Nvidia dilaporkan merugi. Akibat kabar tersebut, saham Oracle ambles 2,5% dan menekan indeks teknologi Nasdaq.
Chief Market Strategist Ameriprise Anthony Saglimbene menjelaskan, investor mulai mempertanyakan seberapa besar belanja modal yang digelontorkan untuk AI dapat menghasilkan keuntungan nyata. "Ini bukan berarti AI sedang dalam gelembung, tapi pasar mungkin perlu menyesuaikan ekspektasi terhadap hasil dan profitabilitas dari investasi besar-besaran ini," paparnya.
Harapan akan berakhirnya shutdown pupus setelah Senat AS kembali gagal meloloskan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah hingga 21 November. Pemungutan suara berlangsung sesuai garis partai, dan sedikitnya delapan Demokrat dibutuhkan untuk mencapai ambang batas 60 suara agar RUU tersebut bisa maju.
Presiden AS Donald Trump kembali menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan ini melalui unggahan di Truth Social, Senin malam (6/10/2025). Ia mengatakan siap bekerja sama dalam isu kebijakan kesehatan, namun menegaskan bahwa pemerintah harus dibuka kembali terlebih dahulu.
Trump juga menyebut adanya negosiasi yang 'berjalan baik' dengan Demokrat, namun klaim tersebut dibantah oleh Senate Minority Leader Chuck Schumer. Dalam unggahan di X (Twitter), Schumer menulis, "Ini tidak benar".
Pengalihan Dana Investor
Ketidakpastian politik ini membuat investor mengalihkan dana ke aset safe haven, seperti emas, yang pada Selasa, bahkan harga emas berjangka AS menembus level psikologis US$ 4.000 per ounce. Sedangkan harga emas spot ditutup melesat 0,59% menjadi US$ 3.984,56, setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.991,08 di awal perdagangan Selasa.
 Shutdown AS yang telah memasuki hari ketujuh juga menunda publikasi data ekonomi penting dan membuat sejumlah pegawai pemerintah, termasuk petugas TSA dan pengatur lalu lintas udara, tidak menerima gaji. Jika tidak segera berakhir, anggota militer aktif juga terancam tidak dibayar pada pekan depan.
"Jika shutdown terus berlanjut hingga pekan depan, tekanan pada Kongres untuk mencapai kesepakatan akan semakin besar," ujar Saglimbene.
Menambah kekhawatiran pasar, Trump kembali menyinggung kebijakan perdagangan, dengan mengatakan akan membahas tarif impor Kanada bersama Perdana Menteri Mark Carney. Ia menyebut ingin Kanada 'berhasil', tetapi tetap menjadi pesaing bisnis utama AS.

Sumber : investor.id