Wall Street Menguat, Dipicu Kebangkitan Saham Nvidia
Thursday, November 20, 2025       09:04 WIB

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (19/11/2025), menghentikan tren pelemahan empat hari terakhir yang didominasi tekanan pada saham teknologi. Penguatan ini dipicu kebangkitan saham Nvidia.
Dikutip dari CNBC internasional, indeks S&P 500 naik 0,38% ke 6.642,16, Nasdaq Composite menguat 0,59% ke 22.564,23. Adapun Dow Jones Industrial Average bertambah 47 poin (0,1%) dan berakhir di level 46.138,7.
Saham Nvidia juga rebound sekitar 3% sebelum laporan keuangan kuartal III yang dipublikasikan setelah penutupan.
Usai penutupan, Nvidia melaporkan kinerja keuangan kuartal fiskal III pada Rabu (20/11/2025) yang berhasil melampaui ekspektasi Wall Street, baik dari sisi pendapatan maupun laba. Perusahaan juga memberikan proyeksi penjualan kuartal IV yang lebih kuat dari perkiraan analis.
Tidak hanya Nvidia, saham Alphabet menjadi salah satu penopang utama penguatan indeks dengan kenaikan sekitar 3%, sekaligus menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Sentimen positif muncul setelah perusahaan meluncurkan generasi terbaru teknologi AI-nya, Gemini 3, pada Selasa lalu.
Namun, sejumlah analis mengingatkan bahwa tingginya ekspektasi pasar bisa menjadi tantangan.
"Ketika saham naik signifikan menjelang laporan, lebih sulit untuk kembali mengungguli ekspektasi pada hari itu. Jadi, koreksi Nvidia beberapa hari terakhir justru memberikan ruang yang lebih sehat dan menurunkan ekspektasi pasar," ujar Senior Portfolio Manager Washington Trust Wealth Management Michael Sheldon.
Valuasi Teknologi Tinggi
Kenaikan Nvidia dan saham teknologi besar lain terjadi di tengah kekhawatiran pasar mengenai valuasi yang dinilai semakin mahal. Dalam beberapa hari terakhir, investor telah mengambil aksi profit taking sebagai respons terhadap lonjakan valuasi sektor AI.
"Investor mulai bertanya: ketika perusahaan berkomitmen menggelontorkan dana triliunan dolar ke pusat data dan kapabilitas AI, kapan hasilnya akan terlihat?" kata Chief Investment Officer Certuity Scott Welch.
Menurut Welch, tren AI masih kuat, tetapi pasar tetap membutuhkan waktu untuk menyesuaikan ekspektasi. "Tidak ada yang salah dengan saham AI, tetapi tidak berarti harganya akan melesat setiap hari. Dalam sejarah, pasar yang naik terlalu tinggi selalu mengalami koreksi."
Sehari sebelumnya, Dow Jones dan S&P 500 mencatat penurunan empat hari beruntun, dengan S&P 500 mencatat tren melemah terpanjang sejak Agustus. Nasdaq, yang sarat saham teknologi, juga membukukan lima hari negatif dalam enam sesi terakhir.

Sumber : investor.id