Wall Street Melesat Lebih dari 1%, Redakan Kekhawatiran AI Bubble
Friday, November 21, 2025       09:04 WIB

JAKARTA, investor.id -Indeks-indeks utama Wall Street melonjak pada hari Kamis, didorong oleh hasil keuangan luar biasa dari Nvidia yang meredakan kekhawatiran tentang gelembung Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence / AI), serta laporan pekerjaan September yang solid menunjukkan tanda-tanda ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Saham Nvidia melesat 3,6% setelah perusahaan paling bernilai di dunia itu memproyeksikan penjualan di atas estimasi analis untuk tiga bulan terakhir tahun ini dan melampaui ekspektasi pendapatan kuartal ketiga.
CEO Jensen Huang menepis kekhawatiran mengenai gelembung AI dalam konferensi dengan analis. "Kami melihat sesuatu yang sangat berbeda," katanya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (20/11/2025).
Reli saham teknologi berkapitalisasi besar ( high-flying technology stocks ) yang berlangsung setahun terakhir sempat kehilangan momentum karena investor semakin mewaspadai potensi AI bubble . Kekhawatiran tentang prospek monetisasi, pengeluaran sirkular dalam sektor tersebut, dan penerbitan utang sempat membebani pasar, membuat Nasdaq anjlok dari puncaknya pada Oktober 2025 dan Nvidia turun hampir 9% dari level tertingginya.
Namun, kabar baik Kamis mengubah arah pasar. Sebagian besar saham megacap dan pertumbuhan mencatat kenaikan, dengan Alphabet naik 3,2% dan Meta menguat 2,1%. Indeks teknologi S&P 500 memimpin kenaikan di antara 11 sub-sektor S&P, sementara indeks Semikonduktor Philadelphia SE naik 2,8%, saham-saham terkait chip seperti Advanced Micro Devices dan Broadcom juga melonjak.
Walmart menjadi sorotan setelah melompat 3,5% usai peritel raksasa itu menaikkan proyeksi tahunan untuk kedua kalinya tahun ini. Walmart juga menetapkan Desember 2025 sebagai tanggal perubahan pencatatan sahamnya dari NYSE ke Nasdaq.
Pada pukul 09:35 ET, pergerakan indeks utama adalah sebagai berikut: Dow Jones Industrial Average naik 584,96 poin atau 1,27%, S&P 500 naik 108,33 poin atau 1,63%, Nasdaq Composite naik 492,27 poin atau 2,18%.
Sementara itu, data ekonomi menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS mengalami akselerasi pada September 2025, meskipun tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%, mengindikasikan kondisi pasar tenaga kerja yang tetap melambat.
Data ini diinterpretasikan positif oleh pasar ekuitas. "Rilis data penggajian hari ini dipandang sebagai dinamika 'kabar baik adalah kabar baik' untuk ekuitas," ucap Jeff Schulze selaku kepala strategi ekonomi dan pasar di ClearBridge Investments.
Schulze menambahkan data tersebut tidak menunjukkan risiko penurunan serius pada tenaga kerja, sekaligus menjaga prospek potensi pemotongan suku bunga lebih lanjut tetap terbuka.
Meskipun data dirilis, para trader masih bertaruh The Fed akan melewatkan pemotongan suku bunga pada Desember 2025, meskipun ada sedikit penarikan kembali taruhan tersebut setelah rilis data.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS juga mengumumkan bahwa mereka tidak akan mempublikasikan laporan Oktober tetapi akan menggabungkannya dengan laporan November, karena penutupan ( shutdown ) pemerintah baru-baru ini menghambat pengumpulan data survei rumah tangga.
Di sisi lain, data terpisah pada Kamis menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran mingguan baru menurun. Setidaknya lima pejabat The Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan untuk menyampaikan pidato sepanjang hari itu.
Kenaikan tajam di Wall Street ini mencerminkan optimisme investor yang jarang terjadi, di mana pasar dapat mencerna data ekonomi yang kuat (pertumbuhan pekerjaan) bersamaan dengan kinerja sektor teknologi yang stellar (Nvidia). Biasanya, pasar khawatir bahwa data pekerjaan yang kuat dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi, yang cenderung membebani saham. Namun, kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,4% memberikan sedikit ruang bernapas bagi The Fed.
Keputusan pasar untuk melihat data ini sebagai "kabar baik adalah kabar baik" menunjukkan bahwa investor saat ini lebih fokus pada potensi pertumbuhan perusahaan (seperti kekuatan AI yang ditunjukkan oleh Nvidia) daripada kekhawatiran jangka pendek tentang kebijakan moneter. Kinerja megacap teknologi, yang sensitif terhadap suku bunga dan prospek pertumbuhan, menjadi kunci.
Pasar tampaknya yakin bahwa meskipun The Fed masih berhati-hati, fundamental perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka tetap kuat dan mampu mendorong pasar secara keseluruhan. Kasus ini juga menyoroti kompleksitas pengambilan keputusan The Fed di tengah data ekonomi yang bercampur, yang dipersulit oleh gangguan pengumpulan data akibat government shutdown baru-baru ini.

Sumber : investor.id