Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Kamis 6 November 2025: Perkasa
Thursday, November 06, 2025       09:53 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perkasa pada Kamis (6/11/2025). Penguatan ini seiring meningkatnya kembali selera risiko investor setelah rilis data ekonomi AS yang solid.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.06 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah hari ini menguat sebesar 24 poin (0,14%) ke level Rp 16.693 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,17% ke level 100,03.
Sedangkan pada perdagangan Rabu (5/11/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 9 poin di level Rp 16.717.
Dikutip Trading View, nilai tukar mata uang Asia bergerak konsolidatif terhadap dolar AS pada sesi perdagangan pagi, seiring meningkatnya kembali selera risiko investor setelah rilis data ekonomi AS yang solid.
"Selera risiko kembali muncul dengan strategi buy the dip yang didukung oleh data ekonomi AS yang kuat semalam," ujar Rodrigo Catril, Senior FX Strategist dari National Australia Bank (NAB), dalam komentarnya.
Laporan ketenagakerjaan sektor swasta versi ADP menunjukkan hasil sedikit di atas ekspektasi, sementara indeks aktivitas sektor jasa versi ISM juga mencatatkan kejutan positif, kata Catril menambahkan.
Berdasarkan data LSEG , pasangan mata uang USD/JPY turun tipis 0,1% ke level 154,00, sementara USD/KRW naik 0,2% menjadi 1.444,10. Adapun AUD/USD bergerak stabil di kisaran 0,6504.
Perbaikan Sentimen Risiko
Reuters melaporkan, Senior Currency Strategist National Australia Bank (NAB) Rodrigo Catril mengatakan, pasar menjadi lebih sensitif terhadap perbaikan sentimen risiko, meskipun imbal hasil obligasi AS naik tajam usai rilis data tenaga kerja yang solid dan sinyal kemungkinan peningkatan penjualan surat utang dari Departemen Keuangan AS.
"Untuk saat ini, dolar masih unggul dibanding yen atau euro, didukung imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi. Secara teknikal, dolar masih akan mendapat dukungan," ujar Catril.
Investor kini menanti hasil rapat kebijakan Bank of England yang dijadwalkan pada pukul 12.00 GMT. BoE diperkirakan akan menahan suku bunga di level 4%, namun nada kebijakan kemungkinan akan lebih lunak karena pasar sudah memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pada awal tahun depan.
Poundsterling bergerak stabil di US$ 1,3054 pada Kamis pagi, setelah sempat menyentuh level terendah tujuh bulan di US$ 1,3011 semalam.
"Sulit melihat pound menguat signifikan dari rapat kali ini. Sekalipun BoE tidak menurunkan suku bunga, mereka kemungkinan akan memberi sinyal bahwa pemangkasan sudah di depan mata," kata Catril dari NAB.
Jika pound menembus di bawah level US$ 1,30, analis memperkirakan penurunan berpotensi berlanjut hingga ke level terendah April di US$ 1,2712.

Sumber : investor.id